TNI Dukung Swasembada Pangan Penajam Paser Utara: Infrastruktur Pertanian dan Optimalisasi Lahan Tidur
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melibatkan TNI untuk membangun infrastruktur pertanian dan mengoptimalkan lahan tidur guna mencapai swasembada pangan nasional.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengambil langkah strategis dalam upaya mencapai swasembada pangan dengan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kolaborasi ini difokuskan pada pembangunan infrastruktur pertanian dan optimalisasi lahan tidur yang selama ini belum termanfaatkan secara maksimal. Langkah ini diyakini akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi pangan di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Trasodiharto, menjelaskan bahwa keterlibatan TNI sangat krusial. "TNI dilibatkan bangun infrastruktur pertanian dan optimalisasi lahan tidur dukung program swasembada pangan nasional," ujarnya pada Jumat, 02 Mei 2024. Pembangunan infrastruktur pertanian meliputi berbagai pekerjaan konstruksi, seperti pembangunan tanggul, pembersihan parit, dan penggalian sedimen untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian.
Fokus utama dari kolaborasi ini adalah mendekatkan sumber air baku ke lahan pertanian. Hal ini dilakukan melalui pembangunan infrastruktur irigasi yang memadai. Meskipun pembangunan Bendung Gerak Telake di perbatasan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser diharapkan menjadi solusi utama, proyek tersebut belum terealisasi. Oleh karena itu, pemerintah daerah berupaya mencari solusi mandiri untuk mengurangi ketergantungan petani pada tadah hujan.
Infrastruktur Pertanian yang Dibangun TNI
Pembangunan infrastruktur pertanian yang dilakukan dengan bantuan TNI mencakup berbagai aspek penting. Salah satu fokus utama adalah pembangunan sistem irigasi lokal. Sistem irigasi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap curah hujan dan bendungan besar. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan daerah dan mengurangi risiko gagal panen akibat kekeringan.
Selain pembangunan irigasi, TNI juga membantu dalam pembangunan tanggul untuk mencegah banjir dan erosi. Pembersihan parit dan penggalian sedimen juga dilakukan untuk memastikan saluran air tetap lancar dan mencegah genangan air yang dapat merusak tanaman. Semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pertanian yang lebih optimal.
Andi Trasodiharto menambahkan, "Pembangunan irigasi lokal dapat mengurangi ketergantungan petani kepada tadah hujan dan bendung besar, ini jadi langkah konkret dalam wujudkan kemandirian pangan." Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan dan tahan terhadap perubahan iklim.
Optimalisasi Lahan Tidur
Selain pembangunan infrastruktur, optimalisasi lahan tidur juga menjadi fokus utama dalam program swasembada pangan Kabupaten Penajam Paser Utara. Luas lahan tidur yang akan dioptimalkan mencapai 5.896 hektare, tersebar di tiga kecamatan dan 15 desa. Pemerintah mengalokasikan dana operasional sebesar Rp4,5 juta per hektare untuk mendukung kegiatan ini.
Dana operasional tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembelian alat pertanian dan kebutuhan teknis lainnya. Penggarapan lahan tidur dimulai dari Kecamatan Babulu dan akan berlanjut ke wilayah lainnya secara bertahap.
Dengan optimalisasi lahan tidur ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan di Kabupaten Penajam Paser Utara secara signifikan. Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk memperkuat fondasi ekonomi lokal berbasis pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. "Dana operasional optimalisasi lahan tidur atau tidak produktif itu bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN)," jelas Andi Trasodiharto.
Program ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi pangan kabupaten dan memperkuat fondasi ekonomi lokal berbasis pertanian. Keterlibatan TNI dalam program ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan institusi keamanan dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah dan TNI, diharapkan program swasembada pangan di Kabupaten Penajam Paser Utara dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan. Langkah-langkah konkret yang telah dilakukan menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.