TNI AD Perkuat Ketahanan Pangan Nasional: Kolaborasi dan Inovasi di Purwakarta
TNI AD, di bawah kepemimpinan Jenderal Maruli Simanjuntak, berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan lahan tidur dan meningkatkan produktivitas pertanian demi mendukung ketahanan pangan nasional.
![TNI AD Perkuat Ketahanan Pangan Nasional: Kolaborasi dan Inovasi di Purwakarta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000056.418-tni-ad-perkuat-ketahanan-pangan-nasional-kolaborasi-dan-inovasi-di-purwakarta-1.jpg)
Ketahanan pangan menjadi fokus utama pemerintah Indonesia, dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) mengambil peran penting dalam upaya memperkuat sektor ini. Presiden Prabowo Subianto, dalam rapat pimpinan TNI baru-baru ini, menginstruksikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, untuk membantu memperkuat ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan lahan tidur yang ada.
Mengoptimalkan Lahan Tidur
Instruksi Presiden ini sejalan dengan upaya yang telah dilakukan Jenderal Simanjuntak dan timnya. Bahkan sebelum arahan tersebut, TNI AD telah aktif dalam mengembalikan produktivitas lahan tidur. Kemampuan TNI AD yang memiliki personil tersebar luas, termasuk di daerah terpencil, serta keahlian prajurit dalam bidang pertanian, menjadikannya ideal untuk tugas ini. Kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti PT Perkebunan Nasional (PTPN) dan Kementerian Kehutanan, juga dilakukan untuk memastikan pemanfaatan lahan sesuai regulasi.
Jenderal Maruli Simanjuntak: 'Jenderal Air' dan Ketahanan Pangan
Jenderal Simanjuntak, yang dikenal sebagai "Jenderal Air" karena kontribusinya dalam pembuatan sumber air di berbagai wilayah Indonesia, telah menciptakan sekitar 3.600 sumber air. Sumber air ini mampu mengairi lebih dari 46 ribu hektar lahan pertanian dan mendukung program ketahanan pangan nasional. Komitmennya terhadap pengembangan sumber daya air ini menjadi kunci keberhasilan program pertanian TNI AD.
Sukses di Purwakarta: Transformasi Lahan Tidur Menjadi Pusat Pertanian
Salah satu contoh keberhasilan program ini terlihat di Desa Gununghejo, Purwakarta, Jawa Barat. Lahan seluas 200 hektar yang sebelumnya terbengkalai, kini telah diubah menjadi area pertanian produktif yang ditanami berbagai sayuran dan buah-buahan. Kerja sama dengan 302 petani lokal, pelatihan teknik pertanian yang efektif, serta pembangunan delapan embung (kolam penampung air) berukuran 12x15 meter dengan kedalaman 4 meter, mendukung kesuksesan proyek ini.
Kolaborasi dan Pendampingan
TNI AD tidak hanya fokus pada aspek teknis pertanian. Mereka juga berkolaborasi dengan Elevarm, sebuah konsultan pertanian, untuk memberikan pelatihan kepada petani, menyediakan pestisida, pupuk, dan benih berkualitas. Tujuannya adalah menghasilkan komoditas pertanian berkualitas tinggi yang kompetitif di pasar nasional maupun internasional. Proses pasca panen, seperti pengemasan dan distribusi, juga diperhatikan untuk menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Elevarm juga membantu petani dalam akses modal dan pemasaran produk, serta mendukung program Makan Siang Bergizi yang diprioritaskan Presiden Prabowo.
Dampak Positif bagi Petani Lokal
Petani lokal, seperti Asep Da’i, ketua kelompok tani setempat, memberikan apresiasi atas peran TNI AD dalam meningkatkan teknik pertanian mereka. Mereka yang sebelumnya menggunakan teknik pertanian yang kurang efektif, kini dapat menerapkan teknik modern, memilih benih berkualitas, memasarkan hasil panen, dan mendapatkan akses modal usaha. Hal ini menunjukkan dampak positif program ini bagi peningkatan kesejahteraan petani dan perekonomian lokal.
Kesimpulan
Upaya TNI AD dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui optimalisasi lahan tidur dan kolaborasi dengan berbagai pihak merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi. Program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memberdayakan petani lokal dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan di Purwakarta menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara TNI AD, pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan solusi efektif dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan.