BPBD Rejang Lebong Siagakan Alat Berat Antisipasi Longsor di Jalur Mudik Lebaran
Antisipasi bencana longsor di jalur mudik Lebaran 2025, BPBD Rejang Lebong siagakan alat berat dan 20 personel TRC di sepanjang Jalan Lintas Bengkulu-Sumsel.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, telah bersiap menghadapi potensi bencana alam di jalur mudik Lebaran 1446 Hijriah yang jatuh pada tahun 2025. Satu unit alat berat jenis loader telah disiagakan di Jalan Lintas Bengkulu-Sumatera Selatan (Sumsel), jalur yang dikenal rawan longsor. Langkah ini diambil untuk memastikan akses jalan tetap lancar selama periode mudik Lebaran dan memberikan respon cepat terhadap bencana yang mungkin terjadi.
Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, Shalahuddin, menjelaskan bahwa alat berat tersebut ditempatkan strategis di Mapolsek Sindang Kelingi. Lokasi ini dipilih karena posisinya berada di tengah jalur lintas antar provinsi, sehingga mempercepat waktu respons jika terjadi longsor. Selain alat berat, BPBD juga telah menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang terdiri dari 20 personel untuk mendukung upaya penanggulangan bencana.
Antisipasi ini sangat penting mengingat sejarah bencana tanah longsor di jalur mudik tersebut. Jalan Lintas Bengkulu-Sumsel, khususnya ruas jalan Curup-Lubuklinggau, kerap dilanda longsor di wilayah Kecamatan Padang Ulak Tanding, Binduriang, dan Sindang Kelingi. Begitu pula di Jalan Lintas Curup-Muara Aman (Kabupaten Lebong), yang rawan longsor di Kecamatan Curup Utara, Bermani Ulu, dan Bermani Ulu Raya.
Antisipasi Bencana di Jalur Mudik Lebaran
BPBD Rejang Lebong tidak hanya menyiapkan alat berat dan personel TRC, tetapi juga mengimbau para pemudik untuk selalu berhati-hati. Kondisi cuaca ekstrem saat ini membuat potensi bencana alam, termasuk longsor, sewaktu-waktu dapat terjadi. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci keselamatan selama perjalanan mudik.
Langkah antisipasi ini didasari pengalaman sebelumnya. Pada Senin, 17 Maret 2024, sekitar pukul 14.00 WIB, Jalan Lintas Bengkulu-Sumsel di Desa Taba Padang, Kecamatan Binduriang, sempat terputus akibat longsor sepanjang 150 meter dengan ketebalan material mencapai 3 meter. Evakuasi material longsor tersebut membutuhkan waktu enam jam dan melibatkan petugas BPBD Rejang Lebong, TNI-Polri, perangkat desa, dan masyarakat setempat.
Pengalaman tersebut menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di jalur mudik. Dengan menempatkan alat berat dan personel TRC di lokasi strategis, diharapkan proses evakuasi dan penanganan longsor dapat dilakukan lebih cepat dan efisien, meminimalisir dampak terhadap kelancaran arus mudik Lebaran.
Langkah Konkret Penanganan Bencana
- Penempatan satu unit alat berat jenis loader di Mapolsek Sindang Kelingi.
- Pengerahan 20 personel TRC BPBD Rejang Lebong.
- Imbauan kepada pemudik untuk selalu waspada dan berhati-hati.
BPBD Rejang Lebong berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Dengan langkah-langkah antisipasi yang telah disiapkan, diharapkan potensi bencana alam dapat diatasi dengan cepat dan efektif. Kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat dan instansi terkait, sangat penting untuk mewujudkan mudik Lebaran yang aman dan nyaman.