BRIN Luncurkan Indeks Daya Saing Daerah 2024: Dorong Pembangunan Berbasis Bukti
BRIN meluncurkan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 untuk mendukung kebijakan pembangunan berbasis bukti dan mendorong peningkatan daya saing daerah di seluruh Indonesia.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi meluncurkan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 pada Rabu, 12 Maret di Jakarta. Peluncuran ini menandai langkah strategis BRIN dalam mendukung kebijakan pembangunan yang berbasis bukti atau evidence-based policy. IDSD 2024 diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan strategi pembangunan yang lebih tepat sasaran dan efektif.
Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN, Boediastoeti Ontowirjo, menjelaskan bahwa penyempurnaan metodologi IDSD 2024 dilakukan untuk memastikan representasi yang lebih akurat terhadap kebutuhan daerah. "Kami memastikan bahwa setiap indikator dalam IDSD selaras dengan target RPJMN 2025-2029 serta program prioritas nasional seperti hilirisasi industri, swasembada pangan dan energi, serta penciptaan lapangan kerja," tegasnya.
Selain penyempurnaan metodologi, BRIN juga aktif dalam memperkuat ekosistem inovasi di daerah. Hal ini dilakukan melalui pendampingan kelembagaan, khususnya dalam pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Keberadaan BRIDA diharapkan dapat menjadi kunci dalam pemanfaatan IDSD sebagai referensi utama dalam penyusunan kebijakan pembangunan yang berbasis data dan riset.
Peningkatan Daya Saing Daerah melalui IDSD 2024
Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Yopi, mengungkapkan bahwa hingga saat ini telah terbentuk 22 BRIDA di tingkat provinsi dan 166 BRIDA di tingkat kabupaten/kota. "Melalui BRIDA, IDSD dapat dimanfaatkan sebagai referensi utama dalam penyusunan kebijakan pembangunan berbasis data dan riset, sehingga daerah bisa lebih tepat sasaran dalam menentukan strategi peningkatan daya saing," ujarnya. IDSD 2024 diharapkan dapat menjadi instrumen penting bagi pemerintah daerah dalam pengambilan keputusan yang lebih terinformasi dan efektif.
IDSD 2024 mengadopsi kerangka acuan dari Global Competitiveness Index (GCI) 2019 yang dikembangkan oleh World Economic Forum (WEF). Indeks ini mencakup empat komponen utama: lingkungan penguat, sumber daya manusia (SDM), pasar, dan ekosistem inovasi. Komponen-komponen ini kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam 12 pilar daya saing yang meliputi infrastruktur, stabilitas ekonomi makro, keterampilan tenaga kerja, sistem keuangan, dan kapabilitas inovasi.
Dengan cakupan yang luas, meliputi 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia, IDSD 2024 memberikan gambaran komprehensif tentang daya saing di setiap wilayah. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk mengidentifikasi daerah yang membutuhkan perhatian khusus dan merancang intervensi yang tepat sasaran.
Manfaat IDSD 2024 bagi Pembangunan Nasional
IDSD 2024 diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah untuk lebih proaktif dalam mengadopsi kebijakan berbasis bukti. Dengan data dan informasi yang akurat, diharapkan pengambilan keputusan akan lebih terarah dan efektif dalam meningkatkan daya saing daerah masing-masing. BRIN sendiri berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi daya saing daerah guna memastikan pembangunan nasional yang lebih merata dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Boediastoeti Ontowirjo menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memanfaatkan IDSD 2024. Data yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi dasar bagi perencanaan pembangunan yang lebih terintegrasi dan efektif. Dengan demikian, IDSD 2024 diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam percepatan pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
BRIN berharap, melalui IDSD 2024, pembangunan di Indonesia dapat lebih terarah, efisien, dan berkeadilan. Dengan fokus pada data dan riset, diharapkan Indonesia dapat mencapai tujuan pembangunan yang lebih optimal dan berkelanjutan.