Bulog Pati Tetap Serap Gabah Petani Selama Libur Lebaran: Jaga Ketahanan Pangan Nasional
Perum Bulog Cabang Pati tetap membeli gabah petani selama libur Lebaran dengan harga sesuai HPP, demi menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

Pati, Jawa Tengah, 5 April 2024 - Perum Bulog Kantor Cabang Pati, Jawa Tengah, menunjukkan komitmennya terhadap ketahanan pangan nasional dengan tetap menyerap gabah dari petani selama libur Lebaran. Hal ini dilakukan meskipun masa libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah berlangsung. Pembelian gabah ini memastikan hasil panen petani tetap terserap dengan harga yang layak, sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Pemimpin Bulog Cabang Pati, Nur Hardiansyah, menyatakan bahwa pembelian gabah tetap dilakukan pada Jumat (4/4) di Kabupaten Pati dan Kudus. Langkah ini merupakan wujud nyata dukungan Bulog terhadap petani di tengah perayaan hari besar keagamaan. Bulog berkomitmen untuk membeli gabah petani sesuai HPP yang telah ditetapkan, yaitu Rp6.500 per kilogram. Dengan demikian, petani tetap mendapatkan penghasilan yang stabil meskipun dalam masa libur Lebaran.
Langkah Bulog ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak. Kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Perum Bulog, dan aparat terkait dinilai sangat efektif dalam menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia.
Penyerapan Gabah di Kudus dan Pati
Sebelumnya, tim dari Perum Bulog, yang dipimpin oleh Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Suyamto, bersama Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Didik Tri Prasetya, melakukan monitoring langsung penyerapan gabah di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Monitoring ini bertujuan untuk memastikan kelancaran penyerapan gabah dari Kelompok Tani Makmur Sejati. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga gabah.
Di Kabupaten Pati, tepatnya pada Kamis (3/4), Bulog Cabang Pati juga membeli gabah kering panen (GKP) dari Poktan Asman di Desa Rejoagung, Kecamatan Trangkil, sebanyak 10.256 kg. Ketua Poktan Asman menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bulog atas penyerapan hasil panen petani secara langsung. Hal ini dinilai sangat membantu petani, sesuai dengan instruksi Presiden. Penyerapan gabah secara langsung oleh Bulog ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian.
Bulog berkomitmen untuk melakukan penyerapan gabah dan beras secara masif demi mencapai target pengadaan 3 juta ton. Keterlibatan aktif Bulog dalam menyerap hasil panen petani menjadi jaminan bagi petani untuk mendapatkan harga yang layak dan menjamin keberlanjutan usaha tani mereka.
Target Pengadaan dan Capaian Bulog Pati
Hingga saat ini, Perum Bulog Kantor Cabang Pati telah berhasil membeli gabah petani sebanyak 31.000 ton. Rinciannya meliputi 9.993 ton gabah dan 11.207 ton beras. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan musim panen raya yang akan datang. Komitmen Bulog untuk menyerap gabah petani dengan harga yang sesuai HPP diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian petani dan ketahanan pangan nasional.
Dengan adanya komitmen Bulog untuk tetap membeli gabah petani selama libur Lebaran, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan petani dan keberlanjutan sektor pertanian. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional.
Selain itu, upaya Bulog ini juga menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung petani. Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
Keberhasilan Bulog dalam menyerap gabah petani selama libur Lebaran menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional. Hal ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, Bulog, dan petani dalam membangun sektor pertanian yang berkelanjutan dan mensejahterakan petani.