Bulog Serap 91.753 Ton Setara Beras dari Petani NTB, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Perum Bulog berhasil menyerap 91.753 ton setara beras dari petani NTB hingga April 2025, melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya dan menunjukkan kerjasama yang solid dengan berbagai pihak.

Perum Bulog telah berhasil menyerap sebanyak 91.753 ton setara beras dari para petani di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga tanggal 27 April 2025. Penyerapan ini merupakan bagian dari target nasional Bulog sebanyak 3 juta ton pada tahun 2025. Pencapaian ini diraih melalui kerja sama yang erat dengan TNI, penyuluh pertanian, dan 110 lembaga mitra Bulog yang tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB. Capaian ini terbilang signifikan dan merupakan yang tertinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
Rincian penyerapan tersebut meliputi 147.223 ton gabah kering panen, 6.098 ton gabah kering giling, dan 9.261 ton beras. Pemimpin Wilayah Bulog NTB, Sri Muniati, menjelaskan bahwa angka tersebut setara dengan 91.753 ton beras. Meskipun target awal penyerapan ditetapkan sebesar 180.600 ton setara beras, penyesuaian kemudian dilakukan sehingga target menjadi 179.600 ton setara beras.
Keberhasilan Bulog dalam menyerap gabah dan beras petani di NTB tidak lepas dari kolaborasi yang kuat dengan berbagai pihak. Kolaborasi ini melibatkan TNI, penyuluh pertanian, dan peningkatan jumlah mitra Bulog dari sebelumnya 90-an menjadi 110 lembaga. Hal ini menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung petani dan menyerap hasil panen mereka secara maksimal.
Kerja Sama dan Optimalisasi Serap Gabah dan Beras Petani
Peningkatan jumlah mitra Bulog dari 90 menjadi 110 lembaga menunjukkan upaya optimalisasi serapan gabah dan beras petani. Hal ini merupakan strategi penting untuk mencapai target penyerapan yang telah ditetapkan. Kolaborasi yang solid dengan TNI dan penyuluh di lapangan juga berperan penting dalam memastikan kelancaran proses penyerapan hasil panen petani.
Bulog berkomitmen untuk terus melakukan penyerapan gabah dan beras petani di NTB, mengingat masih ada beberapa daerah yang akan segera melakukan panen padi, baik di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa. Komitmen ini menunjukkan keseriusan Bulog dalam menstabilkan harga beras dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Sri Muniati juga menekankan pentingnya modernisasi sarana dan prasarana, terutama fasilitas pengeringan di tingkat mitra. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas gabah yang diserap, mengingat NTB memiliki potensi produksi padi yang tinggi.
Kendala dan Solusi dalam Penyerapan Gabah dan Beras
Meskipun telah mencapai hasil yang signifikan, Bulog masih menghadapi beberapa kendala dalam penyerapan gabah dan beras petani di NTB. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan fasilitas pengeringan di tingkat mitra dan kapasitas penggilingan yang terbatas. Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat potensi produksi padi yang tinggi di NTB.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Bulog secara aktif mendorong para mitra untuk melakukan modernisasi sarana dan prasarana, terutama fasilitas pengeringan. Modernisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas gabah yang diserap, sehingga proses penyerapan dapat berjalan lebih optimal.
Dengan meningkatkan kapasitas pengeringan dan penggilingan, Bulog dapat menyerap lebih banyak gabah dan beras dari petani, sehingga dapat menstabilkan harga dan mendukung ketahanan pangan di NTB. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen Bulog untuk terus mendukung petani dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Langkah-langkah yang dilakukan Bulog menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung petani dan ketahanan pangan nasional. Meskipun ada kendala, Bulog terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyerapan gabah dan beras petani di NTB.
Keberhasilan Bulog dalam menyerap gabah dan beras petani di NTB hingga saat ini menjadi bukti nyata dari kolaborasi yang baik dan komitmen yang kuat dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan terus berupaya mengatasi kendala yang ada, Bulog diharapkan dapat mencapai target penyerapan yang telah ditetapkan dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan kesejahteraan petani di NTB.