Bulog Sosialisasikan Harga Gabah Rp6.500 di Banyuasin, Petani Sumsel Lega
Dewan Pengawas Bulog sosialisasikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah Rp6.500 per kg di Banyuasin, Sumsel, petani menyambut gembira kebijakan tersebut.

Dewan Pengawas Perum Bulog menyosialisasikan kebijakan pemerintah terkait harga pembelian gabah petani di Desa Margo Rukun, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Sosialisasi ini dilakukan pada Jumat (21/2), melibatkan Dewan Pengawas Arifin Seman dan Verdianto Iskandar Bitticaca, serta Pimpinan Perum Bulog Sumsel Babel, Elis Nurhayati. Tujuan utama kunjungan ini adalah memberikan kepastian harga dan menjamin penyerapan gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Arifin Seman menegaskan bahwa HPP gabah sebesar Rp6.500 per kilogram sudah mencakup seluruh biaya, termasuk ongkos angkut. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi petani dari praktik tengkulak yang kerap membeli gabah dengan harga di bawah HPP. "Kami datang ke sini untuk memberikan kepastian terkait harga gabah yang telah ditetapkan pemerintah pusat, sekaligus menyosialisasikan kepada petani di desa ini bahwa harga tersebut sudah termasuk semuanya," ujar Arifin Seman.
Selain sosialisasi, kunjungan ini juga bertujuan untuk meninjau kesiapan masa panen di wilayah tersebut dan memastikan kualitas gabah yang akan diserap Bulog. Bulog berkomitmen untuk terus memantau proses penyerapan gabah di lapangan guna memastikan program berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan nasional. "Semoga program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan nasional. Kami akan terus berkoordinasi dengan para petani dan pelaku usaha di sektor ini untuk memastikan bahwa program ini berjalan sesuai harapan," tambah Arifin.
Sosialisasi HPP dan Kunjungan ke Pabrik Pengolahan Gabah
Dalam kunjungannya, Dewan Pengawas Bulog juga mengunjungi pabrik pengolahan gabah menjadi beras di Muara Sugihan. Diskusi dengan pemilik dan pekerja pabrik difokuskan pada kesiapan mereka mendukung kebijakan pemerintah dalam penyerapan hasil panen petani. Para pekerja pabrik menyampaikan harapan agar program ini berjalan lancar tanpa kendala. Kunjungan ini menunjukkan komitmen Bulog untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan beras.
Bulog menekankan pentingnya menjaga kualitas gabah yang diserap. Petani diminta untuk memanen padi pada masa panen yang tepat agar kualitas gabah tetap terjaga. Hal ini penting untuk menjamin kualitas beras yang dihasilkan dan menjaga kepercayaan konsumen. Dengan demikian, program penyerapan gabah ini diharapkan dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi semua pihak.
Monitoring lapangan akan terus dilakukan oleh Bulog untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan mengatasi potensi kendala yang mungkin muncul. Kerjasama yang baik antara Bulog, petani, dan pabrik pengolahan gabah sangat krusial untuk keberhasilan program ini.
Tanggapan Positif Petani Banyuasin
Wahyu Hidayat, salah seorang petani di Desa Margo Rukun, menyambut gembira kebijakan pemerintah ini. Ia menyatakan bahwa padi di sawahnya akan memasuki masa panen dalam waktu sekitar 10 hari. "Kami bersyukur dengan harga yang ditetapkan pemerintah saat ini, karena itu sangat membantu kami sebagai petani. Posisi padi kami sekitar 10 hari lagi akan panen, dan akan dibeli akan segera dibeli oleh Bulog dengan harga Rp 6.500 per kilogram," ungkap Wahyu.
Wahyu menambahkan bahwa kebijakan HPP ini sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani di Sumsel, khususnya di Desa Margo Rukun. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah atas kebijakan yang dinilai mampu mengurangi ketidakpastian harga jual hasil panen. "Kami senang dengan adanya program ini, terima kasih Pak Prabowo yang akan mensejahterakan para petani. Kami jauh lebih tenang karena harga ini dapat mengurangi ketidakpastian harga jual hasil panen kami," tambahnya.
Sentimen positif dari petani ini menunjukkan bahwa sosialisasi HPP dan kebijakan penyerapan gabah oleh Bulog telah diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi padi dan kesejahteraan petani di Indonesia.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada ketahanan pangan nasional, memastikan ketersediaan beras di pasaran dengan harga yang terjangkau bagi konsumen. Komitmen Bulog dalam mengawasi dan memastikan program berjalan lancar menjadi kunci keberhasilan upaya ini.