Bulog Sosialisasikan Penyerapan Gabah Rp6.500/Kg di Banyuasin, Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Dewan Pengawas Bulog sosialisasikan harga pembelian gabah Rp6.500/kg di Banyuasin, Sumsel, dan meninjau kesiapan panen, memberikan kepastian harga dan mengurangi ketergantungan pada tengkulak.

Dewan Pengawas Perum Bulog, Arifin Seman dan Verdianto Iskandar Bitticaca, bersama Pimpinan Perum Bulog Sumsel Babel, Elis Nurhayati, melakukan sosialisasi sistem penyerapan gabah dan meninjau kesiapan panen di Desa Margo Rukun, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada Jumat, 21 Februari 2024. Sosialisasi ini bertujuan memberikan kepastian harga pembelian gabah kepada petani sebesar Rp6.500 per kilogram sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Arifin Seman menjelaskan bahwa harga tersebut sudah mencakup semua biaya, termasuk biaya angkut, dan Bulog menerima semua jenis gabah. Kebijakan ini diharapkan mengurangi ketergantungan petani pada tengkulak yang kerap membeli gabah dengan harga di bawah HPP. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas gabah agar sesuai standar Bulog.
Bulog berkomitmen memantau proses penyerapan gabah di lapangan untuk memastikan program berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan nasional. Selain menyosialisasikan kebijakan di Desa Margo Rukun, tim Bulog juga mengunjungi pabrik pengolahan gabah di Muara Sugihan untuk berdiskusi dengan pemilik dan pekerja mengenai kesiapan mereka mendukung program pemerintah.
Sosialisasi Harga Gabah dan Kesiapan Panen
Sosialisasi yang dilakukan Bulog di Banyuasin disambut positif oleh petani. Wahyu Hidayat, salah satu petani di Desa Margo Rukun, mengungkapkan rasa syukur atas penetapan harga gabah Rp6.500 per kilogram. Ia menyatakan bahwa padi di sawahnya akan memasuki masa panen dalam waktu sekitar 10 hari.
Wahyu menambahkan bahwa kebijakan ini sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani di Sumsel, khususnya di Desa Margo Rukun. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto atas kebijakan yang dinilai mampu mengurangi ketidakpastian harga jual hasil panen.
Para pekerja di pabrik pengolahan gabah juga menyampaikan harapan agar program penyerapan gabah berjalan lancar tanpa kendala. Kerja sama antara Bulog, petani, dan pabrik pengolahan gabah sangat krusial untuk keberhasilan program ini.
Bulog menekankan pentingnya kualitas gabah yang diserap. Petani diharapkan memanen padi pada masa panen yang tepat untuk menjaga kualitas gabah agar sesuai standar yang ditetapkan Bulog. Hal ini penting untuk menjamin keberlangsungan program dan kepuasan semua pihak yang terlibat.
Dukungan Pemerintah untuk Ketahanan Pangan
Program penyerapan gabah oleh Bulog merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjamin ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan harga yang telah ditetapkan, diharapkan petani dapat terbebas dari eksploitasi tengkulak dan mendapatkan harga yang layak atas hasil jerih payah mereka.
Monitoring dan evaluasi secara berkala oleh Bulog sangat penting untuk memastikan program berjalan efektif dan mencapai tujuannya. Koordinasi yang baik antara Bulog, petani, dan pihak terkait lainnya akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Keberhasilan program ini tidak hanya berdampak positif bagi petani, tetapi juga bagi ketahanan pangan nasional. Pasokan beras yang stabil dan terjangkau akan menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Program ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian dan kesejahteraan petani. Dengan adanya kepastian harga dan dukungan dari Bulog, diharapkan petani dapat lebih fokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas hasil panen mereka.
Kesimpulan
Sosialisasi dan peninjauan langsung oleh Dewan Pengawas Bulog di Banyuasin menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjamin harga gabah petani dan mendukung ketahanan pangan nasional. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan menjamin ketersediaan beras bagi masyarakat Indonesia.