Bulog Sumut Serap 50 Ton Gabah Kering Panen di Batu Bara
Perum Bulog Sumut menyerap 50 ton gabah kering panen (GKP) dari petani lokal di Batu Bara, Sumatera Utara, dengan harga Rp6.500 per kg, sebagai upaya memaksimalkan hasil panen dan menstabilkan harga pasar.
Bulog Sumut Serap Gabah Petani Batu Bara
Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) telah menyerap 50 ton gabah kering panen (GKP) dari petani lokal di Kabupaten Batu Bara. Penyerapan ini dilakukan pada Senin, 03/02, sebagai upaya memaksimalkan hasil panen petani dan menjamin harga jual yang stabil.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, menyatakan bahwa penyerapan GKP tersebut merupakan langkah awal. Pihaknya masih berkoordinasi untuk memastikan penyerapan maksimal hasil panen petani di daerah tersebut dengan harga GKP Rp6.500 per kilogram.
Budi Cahyanto menambahkan bahwa penyerapan ini masih tahap awal. Puncak panen raya diprediksi terjadi pada Maret mendatang di Sumatera Utara. Bulog berkomitmen untuk terus melakukan penyerapan hasil panen petani hingga akhir April untuk memastikan proses berjalan lancar sesuai ketentuan pemerintah.
Dukungan Pemerintah dan Potensi Batu Bara
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara, Susilistiawati Ritonga, memberikan apresiasi atas langkah Bulog. Ia menilai harga GKP yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram cukup baik untuk menstabilkan harga pasar dan memberikan petani harga yang layak.
Batu Bara memiliki potensi besar dalam produksi beras. Tujuh kecamatan di Batu Bara – Air Putih, Medang Deras, Sei Balai, Sei Suka, Lima Puluh Pesisir, Datuk Lima Puluh, dan Datuk Tanah Datar – telah ditetapkan sebagai lumbung beras. Panen raya diperkirakan akan berlangsung di seluruh desa di wilayah ini, dan diharapkan Bulog akan terus melakukan penyerapan GKP di Kabupaten Batu Bara.
Kesimpulan
Penyerapan GKP oleh Bulog di Batu Bara merupakan langkah positif untuk mendukung petani lokal. Dengan harga pembelian yang telah ditetapkan dan komitmen Bulog untuk menyerap hasil panen hingga akhir April, diharapkan kesejahteraan petani dapat terjamin dan stabilitas harga beras di pasaran dapat terjaga.