Bupati Aceh Besar dan WRI Bahas Potensi Ekonomi Hutan Lestari
Bupati Aceh Besar dan World Resources Institute (WRI) Indonesia berkolaborasi untuk mengembangkan potensi ekonomi hutan lestari di Aceh Besar melalui program perhutanan sosial.

Bupati Aceh Besar, Muharram Idris, dan World Resources Institute (WRI) Indonesia baru-baru ini membahas potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dari pengelolaan hutan lestari di Aceh Besar. Pertemuan yang berlangsung di Gampong Ajuen, Kecamatan Peukan Bada, Sabtu lalu, menghasilkan kesepakatan untuk mendukung program perhutanan sosial sebagai upaya pemanfaatan hutan secara berkelanjutan demi meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Inisiatif ini dinilai sangat relevan mengingat sebagian besar wilayah Aceh Besar merupakan kawasan hutan lindung.
Konsep perhutanan sosial yang diusung WRI menekankan pemanfaatan hutan secara bijak, bukan eksploitasi besar-besaran. Fokusnya adalah pada pengambilan hasil hutan non-kayu, seperti madu, rotan, dan tanaman obat, tanpa merusak ekosistem. Bupati Muharram Idris menegaskan penolakannya terhadap pemanfaatan hutan yang merusak fungsi konservasi, menyatakan, "Saya tidak pernah setuju hutan dimanfaatkan untuk produksi besar-besaran yang merusak fungsi konservasi. Tapi jika hasil hutan diambil tanpa merusak, itu adalah konsep yang berkelanjutan."
Selain pemanfaatan sumber daya hutan, pertemuan tersebut juga menyoroti pentingnya edukasi bagi masyarakat. Pengetahuan tentang perbedaan jenis hutan, seperti hutan lindung, hutan produksi, hutan tanaman rakyat (HTR), hutan adat, dan mitra kehutanan, sangat krusial agar masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab. Bupati berharap adanya sinergi yang lebih erat antara WRI dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memperluas sosialisasi program ini demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh Besar.
Potensi Besar Hutan Aceh Besar
Sumatera Regional Senior Manager WRI, Rahmat Hidayat, menjelaskan bahwa WRI telah aktif mendampingi kelompok perhutanan sosial di Aceh Besar sejak tahun 2021. Fokus utama WRI adalah penguatan ekonomi masyarakat melalui pelestarian hutan. Berbagai pelatihan telah diberikan, termasuk penyusunan rencana bisnis, pemasaran hasil hutan, dan teknik pengolahan kopi robusta. "Di Lhoong misalnya, masyarakat kami latih mulai dari proses panen hingga pemasaran," ujar Rahmat Hidayat.
Rahmat Hidayat juga menekankan potensi besar yang dimiliki hutan Aceh Besar, seperti rotan, madu, dan berbagai tanaman bernilai ekonomis lainnya. Semua potensi ini, menurutnya, dapat dikembangkan tanpa merusak ekosistem hutan. WRI siap memperluas kolaborasi dengan OPD Aceh Besar, terutama dalam hal edukasi dan pelatihan masyarakat.
Ia menambahkan, "Kami menyambut baik dukungan dari Bupati Aceh Besar dan berharap kerja sama lintas sektor terus diperkuat, karena keterlibatan pemerintah daerah sangat penting." Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh Besar.
Kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan WRI ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam mengelola hutan secara lestari dan memberdayakan masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, hutan bukan hanya sebagai kawasan konservasi, tetapi juga sebagai sumber ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.
Pentingnya Edukasi dan Pelatihan
- Peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya hutan secara berkelanjutan.
- Sosialisasi jenis-jenis hutan dan peraturan terkait pemanfaatannya.
- Pelatihan teknik pengolahan hasil hutan non-kayu.
- Pendampingan dalam pemasaran hasil hutan.
Dengan pelatihan dan edukasi yang berkelanjutan, diharapkan masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi dari hutan tanpa merusak lingkungan. Hal ini akan menciptakan keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kolaborasi antara pemerintah daerah dan organisasi internasional seperti WRI menjadi kunci keberhasilan program perhutanan sosial. Dengan dukungan dan komitmen bersama, Aceh Besar dapat menjadi contoh sukses dalam pemanfaatan hutan lestari untuk kesejahteraan masyarakat.