Bupati Raja Ampat Kecam Gerakan NFRPB: Tindakan Separatis Ancam NKRI
Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam, tegas menolak gerakan Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) yang dinilai bertentangan dengan konstitusi dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam, menyatakan penolakan keras terhadap gerakan Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) di Provinsi Papua Barat Daya. Pernyataan tersebut disampaikan di Sorong, Kamis, 24 April. Bupati Burdam menilai gerakan ini sebagai tindakan yang bertentangan dengan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
Pernyataan kontroversial Abraham Goram Gaman, yang mengaku sebagai Staf Khusus NFRPB, menjadi pemicu utama kecaman Bupati Burdam. Abraham Goram Gaman, pada 14 April 2025, menyatakan dukungan terhadap pembentukan NFRPB, sebuah langkah yang dianggap Bupati sebagai upaya pemisahan diri dari NKRI. Bupati Burdam dengan tegas menolak pernyataan tersebut dan segala bentuk aktivitas yang dilakukan atas nama NFRPB.
Dukungan penuh diberikan Bupati kepada Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, dan Forkopimda dalam upaya menertibkan gerakan NFRPB. Bupati menekankan pentingnya menjaga keutuhan NKRI dan meminta seluruh elemen masyarakat Raja Ampat untuk bersatu melawan segala bentuk ancaman separatisme yang dapat mengganggu stabilitas dan keamanan daerah.
Penolakan Tegas terhadap Gerakan Separatis
Bupati Orideko Burdam menegaskan bahwa Provinsi Papua Barat Daya, termasuk Kabupaten Raja Ampat, merupakan bagian integral dari NKRI. Beliau mengajak seluruh komponen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, Forkopimda, tokoh adat, tokoh agama, LSM, dan seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Segala bentuk upaya separatis, menurut Bupati, harus ditolak demi menjaga keutuhan wilayah Indonesia.
Sikap tegas Bupati Burdam ini merupakan respons langsung terhadap pernyataan Abraham Goram Gaman yang dinilai telah menimbulkan keresahan dan mengancam stabilitas keamanan di Raja Ampat. Bupati menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, serta menolak segala bentuk upaya yang dapat memecah belah NKRI.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengajak seluruh masyarakat Raja Ampat untuk mempererat tali persaudaraan dan bersama-sama menjaga keutuhan NKRI. Beliau berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan suasana yang kondusif dan aman di Kabupaten Raja Ampat.
Pentingnya Keutuhan NKRI di Papua Barat Daya
Bupati Burdam secara khusus menekankan pentingnya menjaga keutuhan NKRI di Papua Barat Daya. Beliau menegaskan bahwa Papua merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia. Pernyataan "NKRI harga mati" yang disampaikan Bupati Burdam menjadi penegasan kuat atas komitmennya terhadap keutuhan negara.
Langkah-langkah konkrit untuk mencegah dan menanggulangi gerakan separatis di Papua Barat Daya perlu dilakukan secara terpadu dan melibatkan semua pihak. Kerjasama antara pemerintah daerah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat sangat penting untuk menjaga stabilitas keamanan dan mencegah terjadinya konflik.
Bupati Burdam berharap agar kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan bersama-sama menjaga keutuhan NKRI. Pencegahan dini dan penyelesaian masalah secara bijak menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas keamanan di daerah.
Sebagai penutup, Bupati Burdam kembali menegaskan komitmennya untuk senantiasa menjaga keutuhan NKRI dan mengajak seluruh masyarakat Raja Ampat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Beliau berharap agar Papua Barat Daya tetap aman dan damai sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.