Cegah DBD, Dinkes OKU Ajak Warga Memelihara Ikan Cupang
Dinas Kesehatan OKU mendorong warga memelihara ikan cupang untuk mencegah demam berdarah dengue (DBD) yang meningkat drastis di tahun 2024.

Baturaja, 22 Februari 2025 - Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi ancaman serius di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Meningkatnya kasus DBD di tahun 2024 mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU untuk mengkampanyekan metode pencegahan unik namun efektif: memelihara ikan cupang.
Apa yang dilakukan Dinkes OKU? Siapa yang terlibat? Di mana kampanye ini dilakukan? Kapan kampanye ini dimulai? Mengapa ikan cupang dipilih? Bagaimana cara ikan cupang mencegah DBD? Dinkes OKU, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Andi Prapto, menginisiasi kampanye ini di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, sebagai respon terhadap peningkatan kasus DBD yang signifikan di tahun 2024. Ikan cupang, dan ikan pemakan jentik lainnya, dipilih karena kemampuannya memangsa jentik nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD.
Peningkatan kasus DBD di OKU memang mengkhawatirkan. Data menunjukkan lonjakan signifikan dari 162 kasus di tahun 2023 menjadi 412 kasus di tahun 2024. Meskipun angka kematian akibat DBD di tahun 2024 menurun drastis menjadi nol, dibandingkan empat kematian di tahun 2023, upaya pencegahan tetap menjadi prioritas utama.
Memelihara Ikan Cupang: Cara Sederhana Cegah DBD
Andi Prapto menjelaskan, "Selain ikan cupang, ikan jenis lainnya seperti ikan nila, ikan mas atau mujair juga bisa disimpan di tempat penampungan air. Ikan-ikan predator ini bisa memangsa jentik-jentik nyamuk yang muncul sehingga dapat meminimalisasi penyebaran penyakit DBD." Kampanye ini menekankan cara sederhana dan terjangkau untuk mencegah penyakit mematikan ini.
Lebih lanjut, Andi menambahkan bahwa memelihara ikan pemakan jentik merupakan langkah pendukung yang efektif, terutama selama musim hujan dan pancaroba. Hal ini melengkapi upaya pencegahan lain yang telah dilakukan, seperti edukasi masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk (PSN) dan penerapan pola hidup bersih dan sehat 3M plus.
"Pola 3M ini juga masih menjadi cara yang sangat efektif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari DBD," tegas Andi. Pola 3M plus yang dimaksud meliputi Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan wadah penampungan air, serta ditambah dengan penggunaan obat nyamuk, tidur menggunakan kelambu, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Pentingnya Pencegahan DBD di OKU
Peningkatan kasus DBD di OKU menunjukkan perlunya langkah-langkah pencegahan yang komprehensif. Meskipun tidak ada kematian akibat DBD di tahun 2024, angka 412 kasus tetap menjadi angka yang mengkhawatirkan dan membutuhkan perhatian serius dari seluruh lapisan masyarakat.
Kampanye memelihara ikan cupang ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran aktif dalam mencegah DBD. Dengan cara yang sederhana dan mudah diterapkan, diharapkan masyarakat dapat berkontribusi dalam menekan angka kasus DBD di Kabupaten OKU.
Selain kampanye memelihara ikan cupang, Dinkes OKU juga gencar melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan terbebas dari ancaman DBD.
Dengan menggabungkan berbagai strategi pencegahan, termasuk kampanye memelihara ikan cupang, diharapkan kasus DBD di Kabupaten OKU dapat ditekan dan masyarakat dapat hidup lebih sehat dan terhindar dari penyakit mematikan ini.
Dinkes OKU mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah DBD dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta melakukan PSN secara rutin. Semoga dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari ancaman DBD.