Cek Kesehatan Gratis: Warga Jati Padang Bersyukur, Hemat Biaya Deteksi Dini
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) pemerintah mendapat sambutan positif dari warga, seperti Agus Komar (65) dari Jati Padang yang bersyukur atas kemudahan dan penghematan biaya deteksi dini kesehatan.
![Cek Kesehatan Gratis: Warga Jati Padang Bersyukur, Hemat Biaya Deteksi Dini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170143.452-cek-kesehatan-gratis-warga-jati-padang-bersyukur-hemat-biaya-deteksi-dini-1.jpg)
Jakarta, 10 Februari 2024 - Agus Komar (65), warga Jati Padang, Jakarta Selatan, merasakan manfaat nyata dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan pemerintah. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena program ini memungkinkannya mendeteksi dini kondisi kesehatannya tanpa perlu mengeluarkan biaya besar. "Alhamdulillah, senang. Kalau periksa sendiri mahal," ujar Agus saat ditemui di Puskesmas Pasar Minggu, Senin lalu.
Pengalaman Agus di Puskesmas Pasar Minggu
Agus tiba di Puskesmas Pasar Minggu pukul 10.00 WIB dan bergabung dengan peserta CKG lainnya yang menunggu giliran pemeriksaan. Kehadiran Wakil Menteri Agama, Romo HR Muhammad Syafi’i, yang meninjau Puskesmas tersebut, memberikan kesempatan Agus untuk berbincang mengenai kesehatannya. Ia menceritakan bagaimana ia mengetahui program CKG melalui media massa dan mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat.
"Saya tahu dari media, Mas. Alhamdulillah diperiksanya gratis. Kalau pakai BPJS mungkin ga semuanya gratis," tambahnya. Agus menjelaskan motivasinya untuk melakukan cek kesehatan rutin, terutama mengingat hobinya berpetualang naik motor hingga ke luar kota. Usia senjanya juga menjadi pertimbangan penting, karena risiko penyakit meningkat seiring bertambahnya usia. "Kalau yang tua-tua kan pasti ada aja penyakit seperti jantung, nah saya Alhamdulillah bugar meski ada (penyakit) jantung. Tapi tetap harus rutin periksa," jelasnya.
Program CKG: Perubahan Paradigma Kesehatan
Wakil Menteri Agama, Romo HR Muhammad Syafi’i, menekankan bahwa Program CKG bertujuan mengubah paradigma masyarakat dari pengobatan kuratif (menyembuhkan penyakit setelah muncul) ke preventif (pencegahan penyakit). "Mengubah kebiasaan sakit dahulu baru berobat dan sehat itu mahal menjadi cek kesehatan dulu sebelum jatuh sakit dan mencegah lebih baik dari pada mengobati," ujar Wamenag.
Program ini diharapkan dapat menekan biaya pengobatan dan meringankan beban biaya kesehatan keluarga. Dengan fokus pada pencegahan, masyarakat dapat menghindari penyakit serius dan komplikasi yang lebih mahal biayanya. Inisiatif ini merupakan langkah maju dalam sistem kesehatan Indonesia, yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui akses kesehatan yang terjangkau dan mudah dijangkau.
Aksesibilitas dan Kemudahan Program CKG
Kemudahan akses informasi dan pendaftaran melalui aplikasi Satu Sehat menjadi poin penting keberhasilan program ini. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan program CKG menjangkau masyarakat luas. Penggunaan teknologi digital juga mempermudah proses dan mengurangi hambatan administratif. Dengan demikian, lebih banyak warga dapat memanfaatkan program ini dan mendapatkan manfaatnya.
Kesimpulan
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti yang dialami Agus Komar. Program ini tidak hanya memberikan akses pemeriksaan kesehatan gratis, tetapi juga mendorong perubahan paradigma kesehatan dari kuratif ke preventif. Dengan demikian, program ini berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat dan penghematan biaya kesehatan jangka panjang. Keberhasilan program ini juga bergantung pada sosialisasi yang efektif dan aksesibilitas yang mudah, seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman Agus dalam mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat.