CFD Mataram Dihentikan Selama Ramadhan untuk Jaga Kekhusyukan Puasa
Pemerintah Kota Mataram meniadakan kegiatan Car Free Day (CFD) di Jalan Udayana selama Ramadhan 1446 H untuk menghormati ibadah puasa umat Muslim.

Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengambil keputusan untuk meniadakan kegiatan Car Free Day (CFD) di sepanjang Jalan Udayana selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau tahun 2025. Keputusan ini diumumkan pada Selasa, 25 Februari 2025, dan bertujuan untuk menjaga kekhusyukan umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa. Penghentian CFD ini berlaku mulai Minggu pertama Ramadhan hingga setelah perayaan Idul Fitri.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi, menjelaskan bahwa sosialisasi kebijakan ini telah dilakukan melalui Surat Edaran Nomor 100.3.4.3/1004/Setda/II/2025. Surat edaran tersebut disebarluaskan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, kecamatan, kelurahan, dan masyarakat, khususnya para pedagang yang biasa berjualan di area CFD.
Dengan peniadaan CFD, Jalan Udayana yang biasanya dikhususkan untuk pejalan kaki dan aktivitas CFD setiap hari Minggu pagi, akan kembali dibuka untuk lalu lintas kendaraan bermotor. Kawasan tersebut juga akan disterilkan dari aktivitas pedagang, baik kuliner maupun non-kuliner, selama bulan Ramadhan. Petugas akan berjaga untuk memberikan imbauan dan teguran kepada siapa pun yang mencoba berjualan di area tersebut.
Dampak Penghentian CFD terhadap Pedagang
Keputusan ini tentu berdampak pada para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di CFD Jalan Udayana. Penghentian sementara kegiatan CFD mengakibatkan berkurangnya pendapatan mereka dari retribusi yang biasanya mereka bayarkan. Retribusi PKL CFD di Mataram sebesar Rp5.000 per pedagang, baik pedagang kecil maupun besar, dan berlaku untuk semua jenis dagangan.
Berdasarkan data dari beberapa minggu di bulan Januari 2025, tercatat ada sekitar 500 hingga 700 pedagang yang berjualan di CFD setiap minggunya. Hal ini menghasilkan pendapatan retribusi daerah sekitar Rp2,7 juta hingga Rp3,5 juta per minggu. Jumlah pedagang memang bervariasi setiap minggunya karena tidak semua pedagang berjualan secara tetap.
Meskipun ada pengurangan pendapatan retribusi, Pemerintah Kota Mataram memastikan bahwa retribusi tersebut digunakan untuk layanan kebersihan di area CFD yang selama ini diberikan secara gratis kepada para pedagang. Pemerintah juga menegaskan bahwa tidak ada pungutan retribusi lain di luar ketentuan yang berlaku. Masyarakat diminta untuk segera melaporkan jika menemukan adanya pungutan liar.
Pengawasan dan Kebersihan
DLH Kota Mataram akan menyiagakan petugas untuk mengawasi Jalan Udayana selama Ramadhan. Petugas akan memberikan imbauan dan teguran kepada masyarakat yang mencoba berjualan di area tersebut. Langkah ini diambil untuk memastikan kawasan tersebut tetap steril dan terjaga kebersihannya selama bulan puasa.
Meskipun CFD ditiadakan, Pemerintah Kota Mataram tetap berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan ketertiban di area Jalan Udayana. Petugas kebersihan akan tetap bertugas untuk memastikan kawasan tersebut tetap bersih dan nyaman bagi pengguna jalan.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan kekhusyukan ibadah puasa umat Muslim di Kota Mataram dapat terjaga dengan baik. CFD akan kembali dibuka setelah perayaan Idul Fitri 1446 H.
"Kebijakan penghentian kegiatan CFD hanya selama bulan Ramadhan, CFD dibuka kembali setelah Idul Fitri 1446 Hijriah," kata H. Nizar Denny Cahyadi.