China Dukung Thailand Putus Listrik Sindikat Penipu Myanmar
Pemerintah China mendukung langkah Thailand memutus aliran listrik ke basis penipuan online di Myanmar, yang merugikan miliaran dolar AS dan melibatkan banyak korban dari berbagai negara, termasuk China.
China Dukung Tindakan Tegas Thailand
Pemerintah China menyatakan dukungannya terhadap keputusan Thailand untuk memutus aliran listrik ke beberapa wilayah di Myanmar yang menjadi markas operasi sindikat penipuan telekomunikasi lintas batas. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di Beijing pada 2 Mei 2024. Langkah tegas Thailand ini disambut baik oleh China sebagai upaya bersama dalam mengatasi masalah kejahatan transnasional yang merugikan banyak pihak.
Penipuan Miliaran Dolar di Myanmar
Thailand memutuskan pasokan listrik ke lima lokasi di Myanmar pada 5 Februari 2024. Lokasi-lokasi tersebut merupakan pusat kegiatan penipuan daring, perjudian ilegal, dan promosi investasi palsu yang telah merugikan miliaran dolar AS. Menteri Dalam Negeri Thailand, Anutin Charnvirakul, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan hasil kajian Dewan Keamanan Nasional. Meskipun pendapatan tahunan dari penjualan listrik di wilayah tersebut mencapai sekitar 17,8 juta dolar AS, kerugian akibat aktivitas kriminal di wilayah tersebut mencapai sekitar 2,3 juta dolar AS setiap harinya di Thailand.
Kerja Sama Internasional untuk Penanggulangan Kejahatan
China menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan Thailand dan negara-negara lain dalam memberantas kejahatan transnasional ini. Lin Jian menekankan pentingnya peningkatan kerja sama penegakan hukum untuk menindak tegas perjudian daring dan penipuan telekomunikasi. Selain itu, China juga berkomitmen untuk melindungi keselamatan warga negaranya di luar negeri dan menjaga kelancaran lalu lintas perbatasan.
Migrasi Ilegal dan Supremasi Hukum
China juga kembali menegaskan penolakannya terhadap migrasi ilegal dan segala bentuk dukungan terhadapnya. Pemerintah China menekankan pentingnya penegakan hukum dan kerja sama internasional untuk mengatasi masalah ini. Hal ini menunjukkan komitmen China dalam menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan tersebut.
Dampak Pemutusan Listrik dan Operasi Sindikat
Meskipun Thailand telah memutus pasokan listrik, laporan menunjukkan bahwa setidaknya satu kompleks penipuan masih beroperasi. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas langkah tersebut terhadap operasi sindikat penipuan lainnya di wilayah tersebut. Kompleks penipuan ini diduga banyak dijalankan oleh sindikat kejahatan asal China dan beroperasi di wilayah Myanmar yang sedang dilanda perang saudara sejak kudeta militer tahun 2021.
Korban Penipuan dan Kondisi di Myawaddy
Ribuan pekerja migran diduga menjadi korban dan dipaksa untuk terlibat dalam skema penipuan daring di kompleks yang dijaga ketat. Sekitar 6.500 korban dari 23 negara, termasuk sekitar 4.500 warga negara China, dilaporkan ditahan di kompleks-kompleks tersebut. Salah satu kompleks utama terletak di kota Myawaddy, dekat perbatasan Thailand, yang memungkinkan mereka memanfaatkan infrastruktur listrik dan telekomunikasi yang lebih maju dari Thailand. Kompleks ini telah beroperasi selama bertahun-tahun dengan perlindungan dari aparat korup.
Tekanan pada Thailand dan Kunjungan Perdana Menteri
Thailand menghadapi tekanan internasional untuk mengurangi dukungan terhadap aktivitas kriminal tersebut. Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, melakukan kunjungan ke Beijing untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Sebelumnya, pada tahun 2023, pasokan listrik dari Thailand ke Shwe Kokko dan Lay Kay Kaw di Myawaddy sempat diputus setelah kontrak berakhir, namun aktivitas kriminal di wilayah tersebut tetap berlanjut.