CKG Jakarta: Pj Gubernur Pastikan Nakes di Puskesmas Cukup, Masyarakat Harap Terapi Segera Diberikan
Pj Gubernur DKI Jakarta menyatakan penambahan tenaga kesehatan untuk program Cek Kesehatan Gratis (CKG) belum diperlukan, meskipun target peserta mencapai 9,2 juta orang; masyarakat berharap adanya layanan pengobatan terintegrasi.
![CKG Jakarta: Pj Gubernur Pastikan Nakes di Puskesmas Cukup, Masyarakat Harap Terapi Segera Diberikan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170035.917-ckg-jakarta-pj-gubernur-pastikan-nakes-di-puskesmas-cukup-masyarakat-harap-terapi-segera-diberikan-1.jpeg)
Jakarta, 10 Februari 2024 - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, memberikan pernyataan mengejutkan terkait program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang tengah digencarkan di Ibu Kota. Menurut Teguh, hingga saat ini belum ada kebutuhan mendesak untuk menambah jumlah tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas-puskesmas yang melayani program tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Teguh usai meninjau langsung pelaksanaan CKG di Puskesmas Kecamatan Pulogadung. Di puskesmas tersebut, terdapat 160 nakes yang bertugas melayani masyarakat. Jumlah ini, menurut Teguh, masih dinilai cukup untuk menangani pemeriksaan kesehatan masyarakat yang mengikuti program CKG.
Penambahan Nakes Masih Dinilai Belum Perlu
Meskipun target peserta CKG Jakarta tahun ini mencapai angka yang signifikan, yaitu 9,2 juta orang, Pj Gubernur tetap optimistis dengan kapasitas nakes yang tersedia. "Sampai saat ini kita belum perlukan penambahan lagi. Tapi, andaikata jumlah target sasaran itu kan untuk pemeriksaan ini ada sekitar 9,2 juta, pastinya nanti akan makin banyak," ujar Teguh. Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus memantau dan mengevaluasi kebutuhan nakes seiring dengan peningkatan jumlah peserta CKG.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, turut memberikan keterangan terkait target peserta CKG. Ia berharap target 9,2 juta peserta dapat tercapai sepenuhnya. Ani juga menekankan pentingnya sosialisasi dan pelaksanaan CKG yang maksimal agar program ini dapat menjangkau seluruh masyarakat Jakarta yang membutuhkan.
Respon Positif Masyarakat, Harapan untuk Layanan Terintegrasi
Di sisi lain, antusiasme masyarakat terhadap program CKG cukup tinggi. Marlina (74), salah satu peserta CKG di Puskesmas Pulogadung, mengungkapkan rasa senangnya karena dapat mengetahui kondisi kesehatannya secara gratis. "Bagus (programnya). Jadi kita bisa cek diri sendiri. Kayak saya sekarang. Saya kira saya ada diabetes, ternyata nggak ada," tuturnya.
Namun, beberapa peserta juga menyampaikan harapan agar program CKG tidak hanya berhenti pada tahap pemeriksaan saja. Harujin (62), misalnya, berharap adanya layanan pengobatan terintegrasi jika ditemukan penyakit tertentu. "Mestinya sekalian ada pengobatannya. Jadi nggak periksa doang," harapnya.
Kesimpulan
Program CKG di Jakarta mendapat sambutan positif dari masyarakat. Meskipun Pj Gubernur menyatakan penambahan nakes belum diperlukan saat ini, perlu adanya evaluasi berkelanjutan untuk memastikan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan tetap terjaga. Ke depan, integrasi layanan pemeriksaan dan pengobatan akan menjadi kunci keberhasilan program CKG dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mempertimbangkan masukan dari masyarakat untuk meningkatkan program CKG. Dengan demikian, program ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar dan menyeluruh bagi warga Jakarta.