Data Pajak Parkir Mataram Dialihkan, Target Pendapatan Tetap Rp2 Miliar?
BKD Kota Mataram akan mengalihkan beberapa titik pajak parkir menjadi retribusi parkir yang dikelola Dinas Perhubungan, meskipun target pendapatan tetap dipatok Rp2 miliar.

Mataram, 19 Februari 2025 - Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), berencana mengalihkan pengelolaan beberapa titik pajak parkir menjadi retribusi parkir yang dikelola oleh Dinas Perhubungan setempat. Keputusan ini diambil setelah adanya evaluasi dan pertimbangan untuk peningkatan pendapatan daerah. Proses pengalihan ini melibatkan sejumlah lokasi parkir yang selama ini dikelola oleh BKD.
Kepala Bidang Pelayanan Penagihan dan Penyuluhan BKD Kota Mataram, Achmad Amrin, menjelaskan bahwa beberapa lokasi titik pajak parkir yang sebelumnya dikelola sebagai pajak parkir akan diubah menjadi retribusi parkir. Salah satu contohnya adalah area parkir Supermarket Ruby yang selama ini masih mengalami kerancuan terkait lahan parkir yang dikelola. Amrin menambahkan, "Beberapa lokasi titik pajak parkir yang sudah dibedakan antara pajak parkir dan retribusi parkir akan kami alihkan ke Dinas Perhubungan menjadi retribusi parkir."
Keputusan untuk mengalihkan pengelolaan parkir ini didorong oleh potensi peningkatan pendapatan daerah. Amrin berpendapat bahwa penerimaan daerah akan lebih besar jika pengelolaan parkir dialihkan menjadi retribusi dengan tarif parkir yang berlaku saat ini. "Untuk itulah, kami usulkan sebaiknya diambil alih jadi retribusi karena bagaimana pun penerimaan daerah lebih besar dari retribusi dengan tarif parkir yang sekarang," ujarnya.
Lokasi Parkir yang Dialihkan
Beberapa lokasi parkir potensial yang akan dialihkan pengelolaannya antara lain area parkir di Lombok Epicentrum Mall (LEM), Rumah Sakit Ruslan Kota Mataram, RSU Provinsi NTB, dan Transmart. Selain lokasi-lokasi besar tersebut, beberapa titik parkir lain yang berpotensi juga akan dialihkan, seperti area parkir Supermarket Ruby dan Niaga Swalayan. Namun, Amrin mengakui masih adanya kerancuan di area parkir Supermarket Ruby karena perkembangan lahan parkir yang meluas hingga ke luar area supermarket. "Tapi di Ruby masih rancu karena di dalam itu menjadi potensi pajak, tapi kini parkir berkembang sampai di luar sehingga itu bisa masuk jadi retribusi," jelasnya.
Meskipun ada pengalihan pengelolaan beberapa titik parkir, BKD Kota Mataram tetap menetapkan target pajak parkir tahun 2025 sebesar Rp2 miliar. Angka ini sama dengan target tahun sebelumnya. Namun, Amrin optimis bahwa target tersebut dapat terlampaui, mengingat realisasi penerimaan pajak parkir tahun 2024 mencapai Rp2,2 miliar atau 112 persen dari target.
Optimisme ini didasari oleh pertumbuhan ekonomi Kota Mataram yang mendorong pertumbuhan pusat kuliner dan pertokoan baru. Hal ini berpotensi menambah titik-titik parkir baru yang dapat meningkatkan pendapatan pajak parkir. "Kami optimistis, target tahun ini bisa tercapai bahkan terlampaui. Meskipun ada beberapa titik yang akan kami alihkan ke retribusi," kata Amrin.
Penjelasan Lebih Lanjut Terkait Pengalihan
- Pengalihan titik pajak parkir ke retribusi parkir bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah.
- Supermarket Ruby menjadi salah satu contoh lokasi yang akan dialihkan karena kerancuan pengelolaan lahan parkir.
- Beberapa lokasi parkir potensial lainnya termasuk LEM, Rumah Sakit Ruslan, RSU Provinsi NTB, dan Transmart.
- Target pajak parkir tahun 2025 tetap sebesar Rp2 miliar, meskipun ada pengalihan pengelolaan beberapa titik parkir.
- Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram diyakini akan meningkatkan potensi pajak parkir baru.
Dengan adanya pengalihan ini, diharapkan pengelolaan parkir di Kota Mataram menjadi lebih efisien dan efektif, serta mampu meningkatkan pendapatan daerah secara optimal. Proses pengalihan ini akan terus dimonitor dan dievaluasi untuk memastikan berjalan sesuai rencana dan memberikan hasil yang maksimal bagi pendapatan daerah.