Dinsos Sultra Salurkan Bantuan untuk 231 KK Korban Banjir Kendari
Dinas Sosial Sulawesi Tenggara menyalurkan bantuan logistik kepada 231 kepala keluarga yang terdampak banjir di Kendari setelah hujan deras pada 27 Januari 2024, berkolaborasi dengan pemerintah kelurahan untuk memastikan penyaluran tepat sasaran.
Banjir di Kendari, Sulawesi Tenggara, mengakibatkan 231 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal dan membutuhkan bantuan. Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Tenggara bergerak cepat merespon bencana ini.
Atas instruksi langsung Penjabat (Pj) Gubernur dan Sekda Sultra, Dinsos mendistribusikan bantuan logistik kepada para korban. Penyaluran bantuan ini dilakukan pada Selasa, 28 Januari 2024. Plt. Kepala Dinsos Provinsi Sultra, Haris Ranto, memimpin langsung penyaluran tersebut.
Bantuan yang disalurkan meliputi kasur, selimut, makanan siap saji, makanan anak-anak, dan kebutuhan pokok lainnya. Distribusi difokuskan pada daerah terdampak terparah, khususnya Kelurahan Lalodati dengan 61 KK penerima bantuan.
Selain Lalodati, bantuan juga diberikan kepada warga di Kelurahan Punggolaka (50 KK), Kelurahan Watulondo (45 KK), Kelurahan Pondambea, dan Kelurahan Kadia (total 120 KK). Intensitas hujan tinggi pada Senin, 27 Januari 2024, menjadi penyebab utama banjir yang melanda beberapa wilayah di Kendari.
Dinsos Sultra bekerja sama dengan pemerintah kelurahan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan diterima langsung oleh masyarakat yang membutuhkan. Kerjasama antar instansi menjadi kunci keberhasilan dalam penanggulangan bencana ini.
Haris Ranto menekankan pentingnya kolaborasi. Dinsos fokus pada penyediaan logistik, sementara penanganan lain seperti pembersihan lumpur dan perbaikan infrastruktur menjadi tanggung jawab BPBD dan dinas terkait lainnya. Ini menunjukkan sinergi antar lembaga pemerintah dalam menghadapi bencana.
Harapannya, bantuan ini meringankan beban warga terdampak. Ke depan, Dinsos juga berharap dapat turut berkontribusi dalam upaya mitigasi bencana banjir di Kendari agar kejadian serupa dapat dihindari.