Disbudpar Batam Dorong Amenitas Pariwisata Berbasis Masyarakat
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam mendorong peningkatan amenitas di destinasi wisata lokal untuk mendukung pariwisata berbasis masyarakat dan menarik lebih banyak wisatawan.
![Disbudpar Batam Dorong Amenitas Pariwisata Berbasis Masyarakat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/120040.290-disbudpar-batam-dorong-amenitas-pariwisata-berbasis-masyarakat-1.jpeg)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam gencar mendorong peningkatan kualitas amenitas atau fasilitas di berbagai destinasi wisata lokal. Langkah ini diprioritaskan untuk mengembangkan potensi pariwisata berbasis masyarakat (Community-Based Tourism/CBT) di Batam, Kepulauan Riau. Inisiatif ini diumumkan pada Senin, 10 Februari 2024.
Meningkatkan Pengalaman Wisatawan
Tujuan utama dari pengembangan amenitas ini adalah untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dan mendorong mereka untuk tinggal lebih lama di Batam. Strategi ini tidak hanya bergantung pada fasilitas hotel, tetapi juga memanfaatkan potensi homestay dan fasilitas lokal lainnya. Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata, menjelaskan, "Kami sedang mendorong pengembangan homestay karena ini juga bisa meningkatkan profit bagi masyarakat. Disbudpar Batam juga optimistis untuk memberikan anggaran guna membantu komunitas mengembangkan fasilitas yang layak."
Kesiapan Amenitas, Akses, dan Atraksi
Ardiwinata menekankan pentingnya amenitas yang memadai untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan selama berada di destinasi wisata. Ia menambahkan, "Selain amenitas ada akses dan atraksi dan kami menilai kedua indikator tersebut sudah dipenuhi dengan baik." Keberadaan akses yang mudah dan atraksi wisata yang menarik menjadi faktor pendukung keberhasilan pengembangan CBT di Batam.
Potensi CBT di Batam
Saat ini, Batam telah memiliki 19 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang aktif mengembangkan CBT. Beberapa destinasi yang telah menerapkan konsep ini antara lain Tanjung Riau, Kampung Terih Nongsa, Puncak Beliung, dan Pandang Tak Jemu. Destinasi-destinasi tersebut menawarkan berbagai atraksi menarik, seperti wisata hutan bakau (mangrove), wisata adat mandi safar di Kampung Terih, dan pengalaman melaut. Ardiwinata menyatakan, 'Pariwisata berbasis masyarakat di Batam sudah berkembang, bahkan kami pernah menang dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Sekarang ada kesempatan untuk fokus terhadap amenitas di tempat-tempat tersebut.’
Dukungan dan Harapan
Dengan dukungan fasilitas yang lebih baik dan partisipasi aktif masyarakat, Disbudpar Batam berharap pariwisata berbasis komunitas dapat berkembang pesat. Peningkatan amenitas diharapkan mampu menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal. Pemerintah Batam optimistis bahwa pengembangan CBT akan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Batam.
Kesimpulan
Inisiatif Disbudpar Batam untuk meningkatkan amenitas di destinasi wisata lokal merupakan langkah strategis dalam mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat. Dengan fokus pada peningkatan pengalaman wisatawan, dukungan fasilitas yang memadai, dan partisipasi aktif masyarakat, potensi pariwisata berbasis komunitas di Batam diyakini akan semakin berkembang dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Keberhasilan program ini akan bergantung pada kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat lokal, dan pelaku usaha pariwisata.