Disdukcapil Manokwari Jemput Bola Buat KIA, Target 80 Persen di 2024
Dinas Dukcapil Manokwari gencar mensosialisasikan dan membuat Kartu Identitas Anak (KIA) dengan program jemput bola ke sekolah-sekolah untuk mencapai target 80 persen di tahun 2024.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, gencar mengejar target pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) tahun 2024. Sasarannya adalah 80 persen dari total 24.000 anak usia 0-16 tahun 11 bulan 29 hari di wilayah tersebut. Program jemput bola ke sekolah-sekolah menjadi strategi utama untuk mencapai target tersebut.
Kepala Disdukcapil Manokwari, Rustam Effendi, mengungkapkan bahwa hingga saat ini capaian pembuatan KIA baru mencapai 48 persen atau sekitar 11.520 anak. Oleh karena itu, pihaknya menginisiasi kunjungan ke sekolah-sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SMA, untuk mempermudah proses pembuatan KIA bagi anak-anak yang belum memiliki identitas kependudukan ini. "Capaian pembuatan KIA di Manokwari baru 11.520 anak atau 48 persen dari 24.000 anak, sehingga tahun ini kami programkan jemput bola dengan mengunjungi sekolah-sekolah dari SD hingga SMA," ujar Rustam Effendi.
Langkah ini dilakukan untuk memenuhi target nasional pembuatan KIA sebesar 80 persen. Disdukcapil Manokwari telah menyiapkan 15.000 blanko KIA beserta alat pencetaknya untuk mendukung program tersebut. Selain mengunjungi sekolah, Disdukcapil juga akan memanfaatkan kesempatan pembuatan akte kelahiran untuk sekaligus membuatkan KIA bagi anak yang bersangkutan.
Strategi Jemput Bola dan Kemudahan Pengurusan KIA
Disdukcapil Manokwari berharap sekolah-sekolah dapat turut serta dalam program ini dengan menjadikan KIA sebagai salah satu persyaratan penerimaan siswa baru. Bagi anak yang sudah bersekolah namun belum memiliki KIA, orang tua dapat langsung menghubungi Disdukcapil untuk pengurusan. Proses pembuatan KIA sendiri terbilang mudah dan sederhana. Orang tua hanya perlu menunjukkan Kartu Keluarga, fotokopi akte kelahiran, dan satu lembar foto anak.
Untuk mempermudah masyarakat, Disdukcapil juga membuka layanan pengurusan KIA secara daring. "Bahkan untuk mempermudah, warga dapat mengurus KIA secara daring, bisa WA ke saya atau petugas Disdukcapil yang dikenal dengan mengirimkan syarat itu dan kami bisa buatkan KIA," jelas Rustam Effendi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepemilikan KIA.
Rustam Effendi menambahkan bahwa masih banyak warga yang belum menyadari pentingnya KIA. Padahal, KIA memiliki peran penting sebagai identitas kependudukan bagi anak, sama seperti KTP bagi orang dewasa. Perbedaannya terletak pada usia penerbitannya; KIA untuk usia di bawah 17 tahun, sedangkan KTP untuk usia 17 tahun ke atas. "Selama ini, warga yang merasakan pentingnya KIA adalah orang tua yang sering mengajak anaknya keluar daerah baik menggunakan pesawat maupun kapal karena pasti ditanyai identitasnya," tambahnya.
Pentingnya KIA dan Peningkatan Jumlah Penduduk
Berdasarkan data semester II tahun 2024, jumlah penduduk Kabupaten Manokwari mencapai 205.000 jiwa, meningkat 1.000 jiwa lebih dibandingkan semester I tahun 2024. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan angka kelahiran dan migrasi penduduk ke Manokwari. Kenaikan jumlah penduduk ini juga berdampak pada pentingnya percepatan pembuatan KIA untuk memastikan seluruh anak di Manokwari memiliki identitas kependudukan yang sah.
Dengan berbagai strategi yang diterapkan, Disdukcapil Manokwari optimis dapat mencapai target pembuatan KIA sebesar 80 persen di tahun 2024. Program jemput bola, kemudahan akses pengurusan, dan sosialisasi diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya KIA bagi anak-anak mereka.
"Kami mengharapkan sekolah-sekolah saat penerimaan siswa baru bisa meminta KIA sebagai persyaratan. Bagi anak yang sudah sekolah tetapi belum memiliki KIA maka bisa langsung sampaikan ke Disdukcapil," tutup Rustam Effendi.