Disnakertrans Kaltim Perkuat Kompetensi K3: Tekan Kecelakaan Kerja di Sektor Eksploitasi
Disnakertrans Kaltim intensifkan pelatihan K3 dan sinergi dengan sektor swasta untuk menekan angka kecelakaan kerja, khususnya di sektor eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam.

Samarinda, 2 Maret 2024 - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Timur (Kaltim) gencar meningkatkan kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengurangi angka kecelakaan kerja di berbagai sektor, terutama di industri ekstraktif yang memiliki risiko tinggi. Upaya ini melibatkan kolaborasi erat antara pemerintah dan sektor swasta, dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penegakan regulasi K3.
Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi, menjelaskan bahwa program peningkatan kompetensi K3 ini tidak hanya sebatas kampanye Bulan K3 Nasional. Pihaknya secara rutin mengadakan pelatihan ahli K3 umum bagi kader-kader terpilih dari berbagai kabupaten/kota di Kaltim. Tujuannya adalah untuk menyediakan tenaga kerja terampil dan memenuhi standar profesi yang dibutuhkan oleh perusahaan, baik swasta maupun pemerintah, yang beroperasi di sektor eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam di wilayah tersebut. "Kami ingin menjembatani kebutuhan perusahaan dengan menyediakan tenaga kerja yang kompeten," ujar Rozani.
Langkah ini dirasa penting mengingat jumlah pengawas ketenagakerjaan yang terbatas dibandingkan dengan jumlah perusahaan dan risiko kerja yang ada di Kaltim. Oleh karena itu, Disnakertrans Kaltim juga mendorong perusahaan untuk secara mandiri menjalankan kampanye K3 dan selalu mematuhi regulasi yang berlaku. Rozani menekankan pentingnya menjadikan K3 sebagai budaya kerja yang tertanam kuat di setiap perusahaan.
Peningkatan Kompetensi dan Pelatihan K3
Disnakertrans Kaltim secara aktif memberikan pelatihan dan penguatan kapasitas kepada para pekerja, khususnya di sektor-sektor berisiko tinggi seperti perkebunan kelapa sawit. Rozani menjelaskan, "Mengingat risiko pekerjaan di sektor ini cukup tinggi, seperti penggunaan alat berat dan bahan kimia berbahaya, perlindungan diri bagi pekerja menjadi prioritas." Dalam berbagai kesempatan, Disnakertrans Kaltim mengingatkan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar dan menghindari paparan bahan beracun.
Selain pelatihan K3 umum, Disnakertrans Kaltim juga memfasilitasi pelatihan operator alat berat, seperti operator forklift, yang memerlukan surat izin khusus. Kerja sama dengan perusahaan yang berpengalaman di bidang K3 juga dilakukan untuk menjamin kualitas pelatihan yang diberikan. Hal ini bertujuan untuk memastikan para pekerja memiliki keterampilan dan sertifikasi yang dibutuhkan untuk bekerja dengan aman dan efisien.
Untuk meningkatkan kualitas SDM, UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Balikpapan dan Bontang berperan penting dalam menyaring dan melatih calon peserta pelatihan. Rozani mengungkapkan bahwa jumlah pendaftar pelatihan di BLKI selalu tinggi, sehingga seleksi dapat dilakukan untuk memilih calon peserta terbaik. Meskipun pelatihan tidak bersifat ikatan dinas, Disnakertrans Kaltim berharap para alumni dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi yang telah mereka peroleh.
Sinergi Pemerintah dan Swasta
Rozani menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Pemerintah berperan dalam menyediakan pelatihan dan pengawasan, sementara sektor swasta bertanggung jawab untuk menerapkan standar K3 di perusahaan masing-masing. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan budaya K3 yang kuat dan mengurangi angka kecelakaan kerja di Kalimantan Timur.
Dengan pelatihan yang intensif dan sinergi yang kuat antara pemerintah dan swasta, diharapkan angka kecelakaan kerja di Kalimantan Timur dapat ditekan secara signifikan. Hal ini akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif bagi seluruh pekerja di wilayah tersebut. Disnakertrans Kaltim berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya dalam hal ini dan memastikan keselamatan dan kesehatan para pekerja tetap menjadi prioritas utama.
Meskipun pelatihan yang diberikan di BLKI tidak mengikat peserta untuk bekerja di perusahaan tertentu, Disnakertrans Kaltim berharap para lulusan dapat terserap di pasar kerja dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif di Kalimantan Timur. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan para pekerja.