DKI Jakarta Perketat Pengawasan Minyakita: Temuan Ketidaksesuaian di Dua Perusahaan
Pemerintah DKI Jakarta memperketat pengawasan Minyakita setelah ditemukan ketidaksesuaian standar di beberapa distributor dan pengecer, namun memastikan stok aman.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan pengawasan terhadap distribusi minyak goreng bersubsidi Minyakita. Hal ini dilakukan menyusul temuan ketidaksesuaian standar pada beberapa produk di pasaran. Pengawasan ini merupakan tindak lanjut dari surat Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan kualitas Minyakita tetap terjaga bagi masyarakat Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mengumumkan hasil pengawasan yang dilakukan pada 10-11 Maret 2025 terhadap dua perusahaan yang melakukan pengemasan ulang Minyakita, yaitu PT Binamas Karya Fausta dan CV Surya Agung. Pengujian terhadap 80 sampel Minyakita kemasan satu liter dari CV Surya Agung menunjukkan hasil sesuai standar. Namun, hasil yang berbeda ditemukan pada PT Binamas Karya Fausta, dimana sampel yang diuji dinyatakan tidak sesuai standar.
Selain itu, pengawasan juga dilakukan di Toko Sinar Matahari, Jakarta Pusat, bekerja sama dengan Polda Metro Jaya. Hasilnya, 12 sampel Minyakita dari produsen CV Rabbani Bersaudara, Tangerang, dinyatakan tidak lolos uji karena volume kurang dari standar yang diizinkan, yaitu sebanyak 15 ml. "Rata-rata isi atau volume dari barang yang diuji adalah 795,4 ml dan rata-rata selisih atau kekurangan adalah 204,96 ml," ungkap Pramono.
Pengawasan Ketat dan Stok Minyakita di DKI Jakarta
Pengawasan terhadap distribusi Minyakita di DKI Jakarta dilakukan secara ketat untuk memastikan produk yang beredar di pasaran memenuhi standar kualitas dan kuantitas yang telah ditetapkan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk melindungi konsumen dari praktik-praktik yang merugikan, seperti pengemasan ulang yang tidak sesuai standar atau pengurangan takaran isi.
PT Binamas Karya Fausta dan CV Surya Agung menjadi fokus pengawasan karena melakukan pengemasan ulang Minyakita. PT Binamas Karya Fausta mendapatkan hasil pengujian yang ditolak, sementara CV Surya Agung dinyatakan memenuhi standar. Temuan ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap seluruh rantai pasok Minyakita agar kualitas dan kuantitasnya terjamin.
Kerjasama dengan Polda Metro Jaya dalam pengawasan di Toko Sinar Matahari juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberantas praktik-praktik ilegal dalam distribusi Minyakita. Temuan 12 sampel Minyakita yang tidak memenuhi standar dari CV Rabbani Bersaudara semakin menguatkan perlunya pengawasan yang lebih intensif.
Ketersediaan Stok Minyakita di DKI Jakarta
Meskipun terdapat temuan ketidaksesuaian standar pada beberapa produk Minyakita, Gubernur Pramono Anung Wibowo memastikan bahwa ketersediaan Minyakita di DKI Jakarta dalam kondisi aman. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, produksi Minyakita dari Januari hingga 11 Maret 2025 mencapai 20.453 ton, dengan 9.899 ton telah diterima pengecer dan sisanya dalam proses distribusi.
Dengan estimasi kebutuhan masyarakat sebesar 24.932 ton, tingkat pemenuhan Minyakita di Jakarta mencapai 80-100 persen untuk periode tersebut. Stok yang tersedia di Food Station (FS) sebanyak 42.720 buah, dan akan ditambah 50.400 buah pada 13 Maret 2025. Selain itu, Bulog Divisi Regional DKI Jakarta-Banten juga memiliki stok Minyakita sekitar 192.915 liter.
Data tersebut menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan Minyakita di DKI Jakarta berjalan dengan baik. Meskipun demikian, pengawasan yang ketat tetap diperlukan untuk mencegah praktik-praktik yang dapat merugikan konsumen dan mengganggu stabilitas pasokan Minyakita.
Ke depan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus meningkatkan pengawasan dan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan ketersediaan dan kualitas Minyakita tetap terjaga. Hal ini penting untuk menjamin akses masyarakat terhadap minyak goreng bersubsidi dengan harga terjangkau dan kualitas yang terjamin.