DLH Kabupaten Bekasi Angkut 150 Ton Limbah Bangunan Liar di Bendungan Kali CBL
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi mengerahkan 30 truk untuk membersihkan 150 ton limbah bangunan liar di sekitar bendungan Kali CBL guna mendukung proyek strategis pemerintah daerah.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, telah memulai proses pembersihan besar-besaran terhadap limbah bangunan liar yang berada di sepanjang bendung sungai hulu Kali Cikarang dan Kali Bekasi Cikarang Laut (CBL). Pembersihan ini dilakukan setelah penertiban bangunan-bangunan liar tersebut yang berdiri di atas tanah negara. Proses pengangkutan limbah melibatkan 30 truk dan puluhan personel kebersihan dari berbagai instansi, termasuk TNI/Polri, Satpol PP, dan Dinas Bina Marga.
Menurut Amit Setiawan, Koordinator Lapangan UPTD Wilayah III DLH Kabupaten Bekasi, titik pengangkutan limbah berada di perbatasan Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, dan Desa Kali Jaya, Kecamatan Cikarang Barat. Ia menjelaskan bahwa setiap Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kebersihan mengirimkan empat truk, dengan UPTD III mengirimkan delapan truk karena lokasinya yang berada di wilayah kerja mereka. Pembersihan ini bertujuan untuk mendukung kelancaran pembangunan proyek strategis bendungan Kali CBL.
Pembangunan bendungan Kali CBL merupakan proyek pemerintah daerah yang bertujuan untuk menyuplai air irigasi di areal persawahan wilayah utara Kabupaten Bekasi. Keberadaan bangunan liar sebelumnya dinilai menghambat proyek tersebut. Dengan diangkutnya limbah bangunan liar ini, diharapkan pembangunan bendungan dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Proses pembersihan melibatkan berbagai pihak dan menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan ini.
Pembersihan Limbah Bangunan Liar di Kabupaten Bekasi
Proses pengangkutan limbah bangunan liar ini melibatkan total 30 truk pengangkut sampah yang berasal dari seluruh UPTD Kebersihan Kabupaten Bekasi. Amit Setiawan menjelaskan bahwa selain truk pengangkut, puluhan personel kebersihan juga dikerahkan untuk membantu proses pembersihan. Mereka bekerja sama dengan unsur TNI/Polri, Satpol PP, Dinas Bina Marga, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan proses pembersihan berjalan efektif dan efisien.
Amit memastikan bahwa proses pembersihan dilakukan secara menyeluruh. Tujuannya adalah untuk mendukung kelancaran pembangunan proyek strategis bendungan Kali CBL dan penataan ruang agar lebih rapi dan tertata. Jenis sampah yang diangkut beragam, termasuk kayu, plastik, dan sisa cor bangunan. Jumlah sampah yang diperkirakan mencapai 150 ton.
Proses pembersihan ini dimulai sejak awal pekan ini dan diharapkan dapat selesai secepatnya. Amit mengungkapkan optimismenya atas penyelesaian proses pembersihan ini, karena mereka juga dibantu oleh alat berat dari pelaksana proyek bendungan. Kerja sama antar instansi dan dukungan alat berat diharapkan dapat mempercepat proses pembersihan limbah bangunan liar tersebut.
"Dari total keseluruhan, setiap UPTD Kebersihan masing-masing mengirimkan empat truk pengangkut sampah, namun yang paling banyak berasal dari UPTD III sebanyak delapan truk mengingat lokasinya berada dalam wilayah kerja kami serta atas perintah dari pimpinan," kata Amit Setiawan.
"Sampah hasil dari penertiban ini, ada jenis sampah campuran kayu, plastik, dan sisa cor bangunan rumah, yang cukup banyak jumlahnya. Kami sangat mendukung penuh proses pembangunan bendungan ini dan kami pastikan lokasi ini segera terbebas dari sisa puing sampah," tambahnya.
Dukungan Pembangunan Bendungan Kali CBL
Pembersihan limbah bangunan liar ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah daerah Kabupaten Bekasi untuk mendukung kelancaran pembangunan bendungan Kali CBL. Bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah utara Kabupaten Bekasi dengan menyediakan pasokan air irigasi yang cukup.
Dengan terbebasnya area tersebut dari limbah bangunan liar, diharapkan pembangunan bendungan dapat berjalan lebih lancar dan efisien. Hal ini juga akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar, khususnya para petani yang akan mendapatkan manfaat dari pasokan air irigasi yang memadai.
Proses kolaborasi antar instansi pemerintah dalam menangani masalah limbah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi masalah serupa.
Selain itu, pembersihan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam penataan ruang yang lebih baik. Dengan membersihkan area tersebut dari bangunan liar dan limbah, diharapkan dapat meningkatkan estetika lingkungan dan menciptakan kawasan yang lebih tertib dan nyaman.
Diperkirakan total limbah mencapai 150 ton, terdiri dari berbagai material seperti kayu, plastik, dan sisa cor bangunan. Proses pengangkutan dan pembersihan melibatkan berbagai pihak, termasuk DLH Kabupaten Bekasi, TNI/Polri, Satpol PP, Dinas Bina Marga, dan instansi terkait lainnya.
Proses pembersihan yang dilakukan secara menyeluruh ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta mendukung kelancaran proyek pembangunan bendungan Kali CBL.
Pembersihan area tersebut dari sisa-sisa bangunan liar juga akan memberikan dampak positif terhadap penataan ruang dan estetika lingkungan di sekitar bendungan.