Pengerukan Kali Cengkareng Drain: Solusi untuk Cegah Banjir Kembangan?
Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, menilai pengerukan Kali Cengkareng Drain efektif mengurangi risiko banjir di Kembangan, Jakarta Barat, dengan meningkatkan kapasitas saluran air dan kualitas air.

Banjir yang kerap melanda Kembangan, Jakarta Barat, menjadi perhatian serius. Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth atau Kent, menilai pengerukan lumpur di Kali Cengkareng Drain sebagai solusi potensial. Kegiatan ini dilakukan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat untuk mengurangi risiko banjir di bantaran Kali Pesanggrahan, khususnya di Kembangan. Pengerukan diharapkan mampu memperlancar aliran air dan meningkatkan kualitas air sungai.
Menurut Kent, pengerukan lumpur akan memperlebar alur sungai dan meningkatkan kapasitas saluran air. Hal ini akan memungkinkan air mengalir dengan lancar, sehingga mengurangi risiko genangan dan banjir, terutama saat hujan deras. "Pengerukan lumpur dapat memperlebar alur sungai dan meningkatkan kapasitas saluran, sehingga air dapat mengalir dengan lancar," ujar Kent di Jakarta, Rabu (19/3).
Langkah ini dinilai tepat untuk mengendalikan banjir di wilayah yang kerap terendam saat hujan deras. Kent berharap pengerukan Kali Cengkareng Drain dapat memberikan dampak signifikan dalam mengurangi risiko banjir di Kembangan dan sekitarnya. Ia menekankan pentingnya penanganan banjir mengingat dampaknya yang luas terhadap kehidupan masyarakat.
Peningkatan Kapasitas Saluran Air dan Kualitas Air
Pengerukan lumpur di Kali Cengkareng Drain tidak hanya berdampak pada peningkatan kapasitas saluran air, tetapi juga pada kualitas air sungai. Lumpur yang menumpuk selama ini menghambat aliran air dan menurunkan kualitasnya. Dengan dikeruknya lumpur, diharapkan kualitas air akan membaik.
Kent menjelaskan bahwa lumpur yang dikeruk dapat dimanfaatkan kembali. "Pemanfaatan lumpur yang dikeruk bisa sebagai bahan untuk konstruksi, reklamasi lahan, atau untuk keperluan lainnya, seperti pembuatan pupuk," tambahnya. Hal ini menunjukkan upaya untuk memanfaatkan hasil pengerukan secara optimal dan berkelanjutan.
Namun, Kent mengingatkan pentingnya pengerukan dilakukan dengan hati-hati. Proses pengerukan harus memperhatikan aspek lingkungan agar tidak merusak ekosistem kali atau menimbulkan dampak negatif lain, seperti sedimentasi yang berlebihan. "Pengerukan juga dapat membantu memperbaiki kualitas air, dengan menghilangkan endapan yang dapat mengotori atau mengurangi oksigen di dalam air, dan juga dapat mencegah penyumbatan yang dapat mengganggu sistem drainase dan irigasi," jelasnya.
Pentingnya Pemeliharaan Rutin
Kent juga menekankan pentingnya pemeliharaan rutin Kali Cengkareng Drain. Sudin SDA Jakarta Barat diminta untuk melakukan pengerukan secara berkala ketika volume lumpur yang menumpuk sudah cukup signifikan dan mengganggu aliran air. Hal ini untuk memastikan kelancaran aliran air dan mencegah terjadinya banjir.
"Jadi Suku Dinas SDA Jakarta Barat harus melakukan pengamatan secara berkala atau pemeliharaan rutin, untuk memastikan apakah aliran kali lancar karena ada beberapa sungai atau kanal yang memiliki masalah dengan sedimentasi yang perlu dikeruk secara rutin," kata Kent. Pemantauan berkala ini penting untuk mencegah penumpukan lumpur yang dapat mengganggu aliran air.
Dengan pengerukan yang dilakukan secara berkala dan terencana, diharapkan Kali Cengkareng Drain dapat berfungsi optimal dalam menampung dan mengalirkan air. Hal ini akan mengurangi potensi terjadinya banjir, terutama di daerah yang rawan banjir selama musim hujan, seperti di wilayah Kembangan.
Harapannya, pengerukan lumpur ini dapat memperlebar dan memperdalam alur sungai, sehingga kapasitas saluran air meningkat, dan mengurangi potensi terjadinya banjir, terutama di daerah yang rawan banjir selama musim hujan, seperti di wilayah Kembangan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengantisipasi dan mengatasi masalah banjir di Jakarta.