Pemkot Kediri Libatkan Warga Rawat Lingkungan Sungai Brantas
Pemerintah Kota Kediri mengajak warga menjaga kebersihan Sungai Brantas, khususnya di sekitar Jembatan Lama, sebuah cagar budaya, dengan membersihkan sampah dan normalisasi aliran sungai untuk mencegah bencana hidrometeorologi.
![Pemkot Kediri Libatkan Warga Rawat Lingkungan Sungai Brantas](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230217.004-pemkot-kediri-libatkan-warga-rawat-lingkungan-sungai-brantas-1.jpg)
Pemkot Kediri ajak warga rawat lingkungan Sungai Brantas
Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, mengajak warga berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya Sungai Brantas. Hal ini diungkapkan Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri, Zanariah, pada Jumat, 31 Januari 2025, saat meninjau langsung kegiatan pembersihan sampah di Jembatan Lama Kota Kediri.
Kegiatan bersih-bersih ini tidak hanya sekadar membersihkan sampah, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih luas. Zanariah menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, terutama di sekitar cagar budaya seperti Jembatan Lama. Jembatan yang dibangun pada tahun 1869, dikenal dengan nama Brug Over den Brantas te Kediri, merupakan jembatan besi pertama di Pulau Jawa peninggalan masa penjajahan Belanda. Pembersihan ini juga merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana hidrometeorologi dan normalisasi aliran Sungai Brantas.
Pembersihan difokuskan di Jembatan Lama karena kondisi di bawah jembatan yang sudah dipenuhi rumpun bambu, kayu, dan sedimen. Meskipun pernah dilakukan pembersihan serupa pada tahun 2023, pembersihan belum tuntas karena keterbatasan alat. Untuk itu, pada tahun 2025 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berkolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP), Perum Jasa Tirta I, Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk menyelesaikan pembersihan secara menyeluruh.
Pembersihan yang dimulai Kamis, 30 Januari 2025, ditargetkan selesai pada Sabtu, 1 Februari 2025. Prosesnya pun penuh tantangan, terutama dalam membersihkan material di bawah permukaan air. Zanariah menjelaskan bahwa debit air sungai menjadi kendala utama. Bahkan, material kayu sempat tersangkut di pancang jembatan selama proses pembersihan. Keamanan dan keselamatan petugas menjadi prioritas utama, dengan pemantauan debit air Sungai Brantas setiap jam 06.00 WIB melalui Bendungan Gerak Waruturi di Kabupaten Kediri. Jika debit air melebihi batas aman, pembersihan akan ditunda.
Pj. Wali Kota menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga kebersihan Sungai Brantas. Keberhasilan pembersihan ini diharapkan dapat mengurangi beban pada pilar-pilar Jembatan Lama dan melancarkan kembali aliran Sungai Brantas. Kegiatan ini juga melibatkan Sekretaris Daerah Kota Kediri, Bagus Alit; Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, Joko Arianto; Kepala DLHKP Kota Kediri, Imam Muttakin; Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri, Yono Heryadi; serta perwakilan dari Perum Jasa Tirta dan BBWS.
Dengan melibatkan warga dan berbagai instansi, Pemkot Kediri berharap dapat menjaga kebersihan lingkungan dan melestarikan warisan budaya Kota Kediri. Kegiatan ini menunjukkan komitmen Pemkot Kediri dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah bencana.