Pemkab OKU Bersihkan Sampah Sungai Ogan Antisipasi Banjir
Pemerintah Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, membersihkan sampah di Sungai Ogan untuk mencegah banjir dan menjaga kebersihan aliran sungai, melibatkan Dinas PUPR dan BPBD OKU.

Sungai Ogan, urat nadi Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, menjadi fokus perhatian pemerintah daerah. Pada Rabu, 23 April, Pemkab OKU melancarkan aksi bersih-bersih sampah di sepanjang aliran sungai tersebut. Aksi ini melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, bertujuan mencegah bencana banjir yang kerap terjadi saat musim hujan.
Bupati OKU, Teddy Meilwansyah, memimpin langsung kegiatan tersebut. Pembersihan dilakukan secara gotong royong di sepanjang lebih dari 1 kilometer, mulai dari Jembatan Ogan 1 hingga Jembatan Ogan 3 di Kota Baturaja. Kegiatan ini merupakan langkah proaktif Pemkab OKU dalam menghadapi musim hujan yang sudah tiba.
Proses pembersihan melibatkan berbagai elemen masyarakat, menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya membersihkan sampah rumah tangga dan plastik, namun juga material lain seperti lumpur, batang kayu, dan bambu yang menyumbat aliran sungai. Langkah ini dinilai krusial untuk mencegah terjadinya banjir yang dapat merugikan masyarakat.
Gotong Royong Cegah Banjir di OKU
Proses pembersihan sampah di Sungai Ogan dilakukan secara gotong royong menggunakan peralatan seadanya. Hal ini menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian masyarakat OKU terhadap lingkungan sekitar. "Proses pembersihan dilakukan secara gotong royong menggunakan alat seadanya," ujar Bupati Teddy Meilwansyah.
Kegiatan ini difokuskan di bantaran sungai sekitar tiga jembatan utama, mengingat tingginya tumpukan sampah di lokasi tersebut. Sampah-sampah yang dibersihkan, termasuk ranting dan bambu yang menyumbat aliran sungai, diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir yang telah ditentukan.
Kepala BPBD OKU, Januar Effendi, menambahkan bahwa pembersihan ini sangat penting mengingat Kabupaten OKU merupakan daerah rawan banjir. Luapan Sungai Ogan selama musim hujan kerap mengakibatkan kerugian materiil dan bahkan mengancam keselamatan warga. Oleh karena itu, upaya pencegahan melalui kebersihan sungai menjadi prioritas.
Imbauan Kepada Masyarakat
Selain kegiatan gotong royong, Pemkab OKU juga mengimbau masyarakat untuk aktif berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan, khususnya di sekitar Sungai Ogan. Kesadaran masyarakat sangat penting untuk keberhasilan upaya pencegahan banjir ini.
"Kegiatan gotong royong ini perlu dilakukan karena saat ini sudah memasuki musim hujan. Apalagi, Kabupaten OKU merupakan daerah rawan banjir ketika musim hujan yang disebabkan luapan Sungai Ogan," jelas Bupati Teddy Meilwansyah. Pernyataan ini menekankan pentingnya upaya kolektif dalam menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan.
Dengan membersihkan sampah di Sungai Ogan, Pemkab OKU berharap dapat meminimalisir risiko banjir dan menjaga kelestarian lingkungan. Upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Langkah-langkah konkrit yang dilakukan meliputi:
- Pembersihan sampah di sepanjang 1 kilometer Sungai Ogan.
- Penggunaan alat seadanya dalam proses pembersihan.
- Pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir.
- Imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Dengan bekerja sama, diharapkan Kabupaten OKU dapat terhindar dari bencana banjir dan lingkungan tetap terjaga kebersihannya.