Pemkab OKU Selatan Imbau Warga Stop Buang Sampah Sembarangan, Cegah Banjir!
Pemkab OKU Selatan mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan guna mencegah banjir akibat sistem drainase yang tersumbat sampah.

Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan. Imbauan ini disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Selatan sebagai upaya pencegahan bencana banjir yang kerap terjadi saat musim hujan. Imbauan tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) OKU Selatan, Rahmatullah, di Muaradua pada Minggu, 23 Februari 2024.
Menurut Rahmatullah, pembuangan sampah sembarangan, terutama di sungai dan selokan, menjadi salah satu penyebab utama banjir di wilayah tersebut. Sampah yang menumpuk menyumbat sistem irigasi dan drainase, sehingga air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar dan mengakibatkan meluapnya air ke permukiman penduduk. Hal ini menekankan pentingnya kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Rahmatullah juga menyoroti kurang memadainya pengelolaan sampah di OKU Selatan. Perkembangan penduduk yang pesat tidak diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sampah, seperti armada pengangkut sampah dan fasilitas pengolahan sampah, termasuk rumah kompos atau bank sampah 3R. Kondisi ini semakin memperparah masalah sampah dan berpotensi meningkatkan risiko banjir.
Upaya Pemkab OKU Selatan Mengatasi Masalah Sampah
Menyikapi permasalahan tersebut, Pemkab OKU Selatan telah melakukan berbagai upaya. Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan untuk meminta bantuan sarana dan prasarana pengelolaan sampah. Selain itu, Pemkab OKU Selatan juga telah melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Lingkungan Hidup RI guna mendapatkan bantuan serupa.
Salah satu bantuan yang diharapkan adalah pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, and Recycle (TPS3R). TPS3R diharapkan dapat mengelola sampah organik dan anorganik secara mandiri di tingkat lokal, sehingga mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) dan meminimalisir dampak lingkungan.
Pemkab OKU Selatan juga mendorong kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk merancang strategi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan. Kerjasama antar instansi pemerintah dinilai penting untuk menciptakan solusi komprehensif dalam mengatasi masalah sampah di OKU Selatan.
"Masyarakat hendaknya tidak membuang sampah sembarangan, baik di selokan maupun sungai, sebagai upaya mencegah terjadinya banjir saat musim hujan," kata Rahmatullah. Ia juga menambahkan bahwa "Kondisi pengelolaan sampah di OKU Selatan saat ini masih kurang memadai, sehingga diperlukan sarana pendukung untuk mengurangi dan penanganan sampah secara efektif."
Tantangan dan Solusi Pengelolaan Sampah di OKU Selatan
- Kurangnya armada pengangkut sampah
- Minimnya fasilitas pengolahan sampah, seperti rumah kompos dan bank sampah 3R
- Perkembangan penduduk yang pesat
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Pemkab OKU Selatan berupaya meningkatkan kerjasama dengan pemerintah provinsi dan pusat. Selain itu, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan adanya TPS3R diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di TPAS dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Keberhasilan program pengelolaan sampah di OKU Selatan tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada peran aktif seluruh lapisan masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan langkah penting dalam mencegah banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Semoga dengan adanya upaya-upaya tersebut, masalah sampah di OKU Selatan dapat teratasi dan risiko banjir dapat diminimalisir.