Dosen di Mataram Diduga Cabuli Anak Tetangga saat Ramadhan, Polisi Periksa Saksi
Polres Lombok Barat tengah menangani kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan oleh seorang dosen, dengan modus memberikan takjil saat Ramadhan.

Seorang dosen di perguruan tinggi swasta Mataram berinisial HA diduga melakukan pencabulan terhadap anak perempuan di bawah umur, tetangganya sendiri. Peristiwa yang menggegerkan ini terjadi pada bulan Ramadhan lalu, dengan modus pemberian takjil. Polres Lombok Barat kini tengah menangani kasus tersebut, dengan proses klarifikasi terhadap pelapor dan saksi- saksi telah dimulai.
Kasus ini terungkap setelah pihak keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lombok Barat menjelang libur Lebaran. AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, Kepala Satreskrim Polres Lombok Barat, menyatakan bahwa penyelidikan baru berjalan efektif setelah libur Lebaran usai, karena keterbatasan waktu selama masa libur panjang. Proses klarifikasi terhadap terlapor, dosen HA, akan dilakukan setelah proses klarifikasi terhadap pelapor dan saksi selesai.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, Joko Jumadi, turut memberikan keterangan terkait kasus ini. Ia membenarkan bahwa korban merupakan anak perempuan kelas 5 SD yang menjadi korban tindakan asusila dari dosen tersebut. Modus yang digunakan HA cukup licik, yaitu dengan memberikan takjil kepada korban lalu membawanya ke tempat sepi dan melakukan pencabulan.
Kronologi Kejadian dan Penanganan Kasus
Menurut keterangan Joko Jumadi, peristiwa pencabulan terjadi saat HA baru pulang dari mushola. Ia bertemu korban dan mengajaknya mengambil takjil di rumahnya. Di rumah, HA membawa korban ke tempat sepi dan melakukan tindakan pencabulan. Penting untuk dicatat bahwa berdasarkan informasi yang diterima LPA Mataram, HA tidak sampai menyetubuhi korban.
Setelah kejadian tersebut, HA sempat meminta maaf dan mengaku khilaf kepada keluarga korban. Ia bahkan meminta bantuan ketua RT setempat untuk melakukan mediasi. Namun, kasus ini tetap dilaporkan ke pihak berwajib dan kini sedang dalam proses penyelidikan oleh Polres Lombok Barat.
Polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan dari berbagai pihak untuk melengkapi proses penyelidikan. AKP Lalu Eka menegaskan bahwa informasi lengkap baru dapat disampaikan setelah proses klarifikasi terhadap semua pihak yang terlibat selesai dilakukan. Proses hukum akan terus berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Peran Lembaga Perlindungan Anak
LPA Mataram turut aktif dalam memantau perkembangan kasus ini dan memberikan pendampingan kepada korban dan keluarganya. Joko Jumadi menekankan pentingnya perlindungan terhadap anak dan berharap kasus ini dapat diproses secara hukum dengan adil dan transparan. LPA Mataram juga akan terus mengawal proses hukum agar hak-hak korban terpenuhi.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan orang tua dan masyarakat dalam melindungi anak-anak dari potensi kekerasan seksual. Pendidikan dan edukasi tentang perlindungan anak perlu ditingkatkan agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang. Peran aktif masyarakat dalam melaporkan kasus kekerasan terhadap anak juga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.
Saat ini, fokus utama adalah memastikan proses hukum berjalan lancar dan korban mendapatkan perlindungan yang layak. Polres Lombok Barat berkomitmen untuk mengusut kasus ini hingga tuntas dan memberikan sanksi yang setimpal kepada pelaku jika terbukti bersalah. Pihak berwenang berharap masyarakat dapat memberikan informasi yang relevan untuk membantu proses penyelidikan.
Kasus ini juga menyoroti pentingnya peran lembaga perlindungan anak dalam memberikan dukungan kepada korban dan keluarga. LPA Mataram dan lembaga serupa lainnya memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa korban mendapatkan akses terhadap bantuan hukum, konseling psikologis, dan dukungan lainnya yang dibutuhkan untuk pemulihan.
Kesimpulan
Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh seorang dosen di Lombok Barat ini menjadi perhatian publik dan penegak hukum. Proses hukum sedang berjalan dan masyarakat menunggu hasil penyelidikan yang transparan dan adil. Perlindungan terhadap anak dan penegakan hukum yang tegas menjadi hal yang sangat penting dalam kasus seperti ini.