DPPPAKB Kalsel dan BKKBN Perkuat Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalsel berkolaborasi dengan BKKBN untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini dan menurunkan angka stunting di Kalimantan Selatan.

Banjarmasin, 11 Maret 2024 (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel dalam upaya meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan program kerja terkait koordinasi, penyediaan, dan pengolahan data kependudukan berbasis keluarga berjalan lancar dan efektif. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam membangun keluarga berkualitas dan sehat, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009.
Kepala Dinas PPPAKB Provinsi Kalsel, Sri Mawarni, menjelaskan bahwa peningkatan kualitas pengasuhan anak sejak dini merupakan hal krusial. "Pembangunan keluarga merupakan bagian integral dari upaya mewujudkan keluarga yang berkualitas dan hidup dalam lingkungan yang sehat," tegas Sri Mawarni dalam sebuah pernyataan di Banjarbaru, Selasa. Ia menekankan pentingnya memastikan anak-anak mendapatkan pengasuhan yang optimal untuk perkembangan mereka.
Program Bina Keluarga Balita (BKB) menjadi salah satu fokus utama dalam peningkatan kualitas pengasuhan ini. Melalui program BKB, pengetahuan dan keterampilan kader pengelola BKB di seluruh Kalsel akan terus ditingkatkan. Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa pengasuhan anak usia dini memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak di masa depan. Pengasuhan yang kurang baik dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
Pentingnya Pengasuhan Anak Usia Dini dan Indeks Pengasuhan
Sri Mawarni mengakui pentingnya peningkatan pemahaman orang tua tentang metode pengasuhan anak yang tepat. Salah satu indikator kunci yang digunakan untuk mengukur kualitas pengasuhan anak usia dini adalah Indeks Pengasuhan Anak Usia Dini. Data menunjukkan peningkatan indeks ini dari 54,31 pada tahun 2023 menjadi 55,06 pada tahun 2024. Meskipun ada peningkatan, upaya holistik dan integratif tetap diperlukan untuk terus meningkatkan kualitas pengasuhan.
Program BKB berperan penting dalam mencapai tujuan ini. BKB bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua, termasuk ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya, dalam memberikan pengasuhan yang tepat bagi balita. Program ini fokus pada stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan moral anak, demi mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu, BKB juga mendukung program Keluarga Berencana (KB) bagi Pasangan Usia Subur (PUS).
Kolaborasi antara DPPPAKB Kalsel dan BKKBN merupakan langkah strategis dalam meningkatkan Indeks Pengasuhan Anak Usia Dini dan berkontribusi pada percepatan penurunan angka stunting. "Kami ingin memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan kualitas pengasuhan yang baik sejak dini," ujar Sri Mawarni. Dengan dukungan dan kerja sama yang erat antara DPPPAKB, BKKBN, dan masyarakat, diharapkan program ini akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan keluarga dan anak-anak di Kalimantan Selatan.
Upaya Terintegrasi Menuju Kalsel yang Lebih Baik
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyadari pentingnya pendekatan yang komprehensif dalam meningkatkan kualitas pengasuhan anak. Tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua melalui program BKB, tetapi juga melibatkan berbagai pihak dalam masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak yang optimal. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.
Dengan adanya peningkatan Indeks Pengasuhan Anak Usia Dini, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak di Kalimantan Selatan. Upaya kolaboratif antara DPPPAKB dan BKKBN ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antar lembaga pemerintah dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Keberhasilan program ini akan turut berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Selatan dan Indonesia secara keseluruhan.
Melalui program-program yang terintegrasi dan berkelanjutan, diharapkan angka stunting dapat ditekan, dan anak-anak di Kalimantan Selatan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Komitmen dan kerja keras dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun keluarga, sangat penting untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Dengan demikian, masa depan generasi penerus bangsa akan lebih cerah dan terjamin.
"Kami berharap melalui kolaborasi ini, tidak hanya kualitas pengasuhan anak yang meningkat, tetapi juga kesadaran masyarakat akan pentingnya pengasuhan yang baik untuk masa depan anak-anak kita," pungkas Sri Mawarni, menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung program ini.