DPR Minta Pengamanan Pemusnahan Amunisi Diperketat Pasca Ledakan Garut Tewaskan 13 Orang
Ledakan amunisi di Garut menewaskan 13 orang, Komisi I DPR meminta pemerintah dan TNI memperketat pengamanan pemusnahan amunisi dan menyelidiki penyebab ledakan.

Ledakan dahsyat terjadi di Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin, 12 Mei 2024, menyebabkan 13 orang meninggal dunia. Peristiwa ini melibatkan pemusnahan amunisi tak layak pakai milik TNI Angkatan Darat dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III, Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad). Korban terdiri dari empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam dan mendorong Komisi I DPR RI untuk mendesak peningkatan pengamanan prosedur pemusnahan amunisi.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyampaikan keprihatinan dan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa. "Sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas insiden tragis ledakan amunisi tak layak pakai di Garut yang menyebabkan 13 korban jiwa, termasuk anggota TNI dan warga sipil," tuturnya. Ia menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap prosedur yang ada untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.
Insiden ini telah mendorong Komisi I DPR RI untuk merekomendasikan beberapa langkah penting kepada Pemerintah dan TNI. Rekomendasi tersebut meliputi peningkatan pengawasan ketat terhadap seluruh proses pemusnahan amunisi, audit menyeluruh atas prosedur keamanan yang telah diterapkan, serta sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat sekitar lokasi pemusnahan untuk meminimalisir risiko. Selain itu, pemberian santunan kepada keluarga korban juga menjadi bagian dari rekomendasi tersebut.
Investigasi Mendalam dan Revisi Kebijakan
Dave Laksono juga meminta TNI untuk melakukan investigasi mendalam guna memastikan apakah standar operasional prosedur (SOP) telah dijalankan dengan benar. "Saya meminta untuk TNI melakukan investigasi yang mendalam guna memastikan apakah standar operasional telah dijalankan dengan benar, dan mendorong revisi kebijakan pemusnahan amunisi agar kejadian serupa tidak terulang pada masa mendatang," ujarnya. Hasil investigasi diharapkan dapat menjadi dasar untuk merevisi kebijakan pemusnahan amunisi agar lebih aman dan mencegah tragedi serupa di masa depan.
TNI telah membenarkan bahwa seluruh korban, termasuk empat prajurit TNI, telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk proses autopsi dan pemulasaraan jenazah. Identitas korban yang telah dirilis antara lain Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, dan Pratu Aprio Setiawan, serta sembilan warga sipil lainnya.
Langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh pemerintah dan TNI masih dalam tahap perencanaan. Namun, desakan dari Komisi I DPR RI untuk memperketat pengamanan dan menyelidiki penyebab ledakan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini dan mencegah kejadian serupa di kemudian hari.
Daftar Korban Ledakan Amunisi Garut
- Kolonel Cpl Antonius Hermawan
- Mayor Cpl Anda Rohanda
- Sdr. Agus bin Kasmin
- Sdr. Ipan bin Obur
- Sdr. Iyus Ibing bin Inon
- Sdr. Anwar bin Inon
- Sdr. Iyus Rizal bin Saepuloh
- Sdr. Toto
- Sdr. Dadang
- Sdr. Rustiawan
- Sdr. Endang
- Kopda Eri Dwi Priambodo
- Pratu Aprio Setiawan
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan perlunya prosedur keamanan yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih intensif dalam proses pemusnahan amunisi. Semoga tragedi ini tidak terulang kembali dan langkah-langkah yang diambil dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat sekitar.