DPR RI Harap Indonesia Jembatani Konflik India-Pakistan: Cegah Eskalasi Nuklir
Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan, mendorong Indonesia untuk menengahi konflik India-Pakistan guna mencegah eskalasi dan menjaga stabilitas regional, menekankan pentingnya penyelesaian damai dan penghormatan HAM.

Konflik antara India dan Pakistan kembali memanas, menimbulkan kekhawatiran global akan potensi eskalasi yang berbahaya. Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan, atau Nico Siahaan, menyerukan peran aktif Indonesia sebagai jembatan perdamaian antara kedua negara tersebut. Pernyataan ini disampaikan pada Senin, 12 Mei, di Jakarta, menyusul meningkatnya ketegangan dan insiden kekerasan di wilayah perbatasan.
Siahaan menekankan hubungan baik Indonesia dengan India dan Pakistan sebagai landasan potensi peran tersebut. Ia berharap Indonesia, bersama komunitas internasional, dapat berkontribusi dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asia. Menurutnya, stabilitas kawasan ini krusial bagi keamanan regional dan global, termasuk rantai pasok ekonomi dan stabilitas politik negara-negara mitra strategis.
Lebih lanjut, Siahaan memperingatkan potensi konflik terbuka di Asia Selatan untuk meningkatkan ketegangan geopolitik global, memperburuk sentimen sektarian, dan memicu krisis pengungsi serta dampak ekonomi yang meluas, termasuk bagi Indonesia. Oleh karena itu, peran aktif PBB dan organisasi internasional lainnya dinilai sangat penting dalam mendukung proses perdamaian.
Peran Diplomasi dan Penghentian Kekerasan
Siahaan menegaskan pentingnya penyelesaian konflik di Kashmir melalui jalur diplomasi damai yang melibatkan semua pihak secara setara. Kedua belah pihak, kata dia, harus mengedepankan prinsip hukum internasional dan hak asasi manusia (HAM). "Kekerasan tidak pernah dapat menjadi solusi atas konflik yang telah berlarut-larut selama puluhan tahun," tegasnya.
Legislator dari Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen ini juga mengingatkan potensi efek domino dari konflik bersenjata, terutama yang melibatkan negara-negara bersenjata nuklir seperti India dan Pakistan. Hal ini dapat membahayakan perdamaian dunia.
DPR RI, kata Siahaan, menyerukan penghentian segera segala bentuk aksi militer yang memperburuk situasi kemanusiaan di Kashmir dan wilayah terdampak lainnya. DPR RI juga menyesalkan jatuhnya korban sipil dalam konflik ini. Selain itu, diharapkan India segera mengakhiri penghentian aliran air ke Pakistan yang berpotensi mengancam kehidupan 240 juta jiwa penduduk Pakistan.
Desakan Gencatan Senjata dan Dialog
Meskipun menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara India dan Pakistan, Siahaan berharap kedua negara benar-benar berkomitmen untuk menghentikan permusuhan dan memulai perundingan damai. "Kami berharap Pakistan dan India betul-betul berkomitmen melakukan gencatan senjata, dan segera berunding dengan kepala dingin agar perang dapat segera dihentikan," katanya.
Ia mendesak kedua negara untuk menahan diri dari kekerasan dan kembali ke meja dialog, baik melalui mekanisme bilateral maupun forum internasional. Ancaman penggunaan senjata nuklir juga menjadi perhatian serius, mengingat kedua negara sama-sama memiliki senjata nuklir. Komunitas global, menurut Siahaan, harus mengantisipasi hal ini.
Selain itu, Siahaan meminta pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri, untuk menjamin keamanan dan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di India dan Pakistan, serta melakukan evakuasi jika diperlukan. DPR RI siap mendukung upaya kolektif untuk mendorong penyelesaian damai, perlindungan warga sipil, dan penghormatan terhadap integritas wilayah masing-masing negara.
Transparansi dan Keadilan
Terakhir, Siahaan mendesak agar penyelidikan atas serangan di Lembah Baisaran dilakukan secara transparan, objektif, dan di bawah pengawasan internasional untuk mencegah politisasi dan penyalahgunaan konflik. "Keadilan harus ditegakkan, tetapi jangan sampai mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian lintas batas," tutupnya.
Peran Indonesia sebagai negara yang dikenal sebagai promotor perdamaian diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meredakan ketegangan dan mendorong penyelesaian konflik India-Pakistan secara damai dan berkelanjutan.