PUIC Sepakat: India-Pakistan Diminta Hindari Eskalasi Konflik
Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) di Jakarta menghasilkan kesepakatan untuk mendorong India dan Pakistan menghindari tindakan eskalatif dalam konflik mereka.

Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) yang berlangsung di Jakarta menghasilkan kesepakatan penting terkait konflik antara India dan Pakistan. Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyatakan bahwa PUIC sepakat untuk mendorong kedua negara agar menghindari tindakan-tindakan eskalatif yang dapat memperburuk situasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/5). Ia menekankan harapan agar tidak ada tindakan emosional atau eskalatif dari kedua belah pihak. Delegasi parlemen Pakistan sendiri telah menyampaikan isu serangan India ke wilayahnya dalam forum tersebut.
Meskipun demikian, PUIC menegaskan komitmennya terhadap penyelesaian damai melalui jalur diplomasi. Mardani menambahkan bahwa, "seburuk apa pun kondisi, penyelesaian perdamaian dengan diplomasi itu yang paling baik. Itu yang kita dorong, platform diplomasi, platform perdamaian." Hal ini sejalan dengan gencatan senjata yang telah dicapai kedua negara pada 10 Mei lalu, yang disambut baik oleh PUIC.
Dukungan Penyelesaian Damai dan Gencatan Senjata
Dalam konferensi tersebut, Menteri Hukum dan Keadilan Pakistan, Aqeel Malik, menegaskan bahwa negaranya hanya bertindak membela diri dan bukan sebagai agresor dalam konflik dengan India. Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan negara-negara muslim terhadap penyelesaian konflik, termasuk gencatan senjata dan Deklarasi Jakarta yang dihasilkan PUIC.
Deklarasi Jakarta, yang terdiri dari 17 butir pernyataan atau rekomendasi, memuat poin penting mengenai konflik India-Pakistan. Salah satu poinnya adalah menyambut baik respons Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terhadap gencatan senjata antara kedua negara. Deklarasi ini juga menyerukan komunitas internasional untuk mendorong penyelesaian seluruh isu yang belum terselesaikan, termasuk sengketa Jammu dan Kashmir, melalui cara damai sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB.
Selain itu, Deklarasi Jakarta menyerukan agar India dan Pakistan menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat mengganggu stabilitas kawasan. Kedua negara juga didorong untuk mematuhi prinsip-prinsip Piagam OKI, Piagam PBB, dan hukum internasional, khususnya mengenai penghormatan kedaulatan, integritas wilayah, dan perlindungan warga sipil.
Analogi Terorisme dan Eskalasi Konflik
Mardani Ali Sera menggunakan analogi menarik untuk menjelaskan bagaimana konflik kecil dapat berujung pada eskalasi besar. Ia menyinggung pernyataan penulis Yuval Noah Harari tentang terorisme yang diibaratkan sebagai lalat yang terus mengganggu banteng hingga akhirnya banteng tersebut mengamuk. Hal ini menggambarkan bagaimana tindakan-tindakan kecil, seperti terorisme, jika terus dibiarkan dapat memicu reaksi besar dan merusak stabilitas.
Analogi ini menekankan pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan menghindari tindakan eskalatif. Konflik India-Pakistan, meskipun bermula dari isu-isu kecil, berpotensi menimbulkan dampak yang sangat besar bagi kawasan dan dunia internasional. Oleh karena itu, upaya diplomasi dan perdamaian menjadi sangat krusial.
PUIC, melalui Deklarasi Jakarta, telah memberikan arahan yang jelas untuk mendorong penyelesaian konflik India-Pakistan melalui jalur damai dan diplomasi. Dukungan internasional dan komitmen kedua negara untuk menghindari eskalasi menjadi kunci penting dalam menciptakan perdamaian berkelanjutan di kawasan tersebut.
Seruan Persatuan Umat Muslim
Aqeel Malik juga menyerukan persatuan umat muslim untuk mendukung Pakistan dalam menghadapi potensi agresi yang dapat mengganggu stabilitas dan keamanan kawasan. Hal ini menunjukkan pentingnya solidaritas antar negara muslim dalam menghadapi tantangan keamanan global.
Konferensi PUIC di Jakarta menjadi bukti komitmen dunia internasional untuk mendorong perdamaian dan stabilitas regional. Harapannya, kesepakatan yang dicapai dapat diimplementasikan dengan baik oleh India dan Pakistan, sehingga konflik dapat diselesaikan secara damai dan berkelanjutan.