China Klaim Fasilitasi Gencatan Senjata India-Pakistan
Kementerian Luar Negeri China menyatakan Menteri Luar Negeri Wang Yi telah berkomunikasi dengan pejabat India dan Pakistan sebelum pengumuman gencatan senjata kedua negara tersebut.

Ketegangan antara India dan Pakistan yang meningkat tajam pasca serangan teroris di Jammu dan Kashmir pada 22 April lalu, akhirnya mereda. Kedua negara mengumumkan gencatan senjata pada Sabtu, 10 Mei 2023 pukul 17.00 waktu setempat. Namun, di balik kesepakatan ini, peran China sebagai fasilitator menjadi sorotan.
Kementerian Luar Negeri China, melalui Juru Bicara Lin Jian, mengonfirmasi bahwa Menteri Luar Negeri Wang Yi telah melakukan komunikasi intensif dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar, serta Penasihat Keamanan Nasional India, Ajit Doval, pada 10 Mei. Dalam komunikasi tersebut, Wang Yi mendesak kedua negara untuk melakukan deeskalasi dan mencapai gencatan senjata jangka panjang. Pengumuman gencatan senjata ini pun disambut baik oleh China.
Peran China dalam mediasi ini menjadi penting mengingat hubungan bilateral yang kompleks antara ketiga negara. China, sebagai negara tetangga India dan Pakistan, memiliki kepentingan strategis dalam menjaga stabilitas regional. Pernyataan China ini memberikan gambaran baru mengenai proses negosiasi yang berujung pada gencatan senjata antara India dan Pakistan.
Peran China dalam Mendekatkan India dan Pakistan
Menurut Lin Jian, baik India maupun Pakistan merespon positif usulan China untuk gencatan senjata. China berharap momentum ini dapat dipertahankan, menghindari konflik lebih lanjut, dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan negosiasi. China juga menyatakan kesiapannya untuk terus berkomunikasi dengan kedua negara dan memainkan peran konstruktif dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Lebih lanjut, Lin Jian menekankan bahwa India dan Pakistan adalah tetangga, dan keduanya juga merupakan tetangga China. Sejak ketegangan meningkat, China telah berkomunikasi intensif dengan pihak-pihak terkait, mendesak kedua negara untuk tenang, menahan diri, dan menghindari eskalasi konflik. Hal ini menunjukkan komitmen China dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
Meskipun gencatan senjata telah disepakati, perlu diingat bahwa beberapa perbedaan mendasar antara India dan Pakistan masih tetap ada. Oleh karena itu, peran diplomasi dan komunikasi yang berkelanjutan sangat krusial untuk memastikan perdamaian jangka panjang di kawasan tersebut.
Setelah pengumuman gencatan senjata, Direktur Jenderal Operasi Militer India, Letjen Rajiv Ghai, dan mitranya dari Pakistan, Mayjen Kashif Chaudhry, juga melakukan pembicaraan pada 12 Mei 2023. Pembicaraan tersebut membahas keamanan perbatasan, garis kontrol, dan penggunaan pesawat nirawak (drone), meskipun detail lebih lanjut belum dipublikasikan.
Latar Belakang Ketegangan India-Pakistan
Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat setelah serangan teroris pada 22 April 2023 di dekat Pahalgam, Jammu dan Kashmir, yang menewaskan 26 orang, termasuk seorang warga negara Nepal. Kelompok pemberontak Front Perlawanan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. India kemudian menyalahkan Pakistan, yang menyebabkan penurunan hubungan diplomatik, penangguhan Perjanjian Air Indus, dan penutupan jalur perbatasan darat satu-satunya antara kedua negara.
Sebagai respons, India melancarkan Operasi Sindoor pada 7 Mei 2023, yang menargetkan infrastruktur teroris di Pakistan. Kementerian Pertahanan India mengklaim telah menewaskan 70 teroris, namun militer Pakistan melaporkan korban jiwa dan luka-luka di pihak mereka.
Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengklaim AS memediasi gencatan senjata ini juga menjadi sorotan. Trump menyatakan hal ini melalui akun Truth Social, namun belum ada konfirmasi resmi dari pihak AS mengenai perannya dalam mediasi tersebut.
Gencatan senjata antara India dan Pakistan merupakan langkah positif menuju stabilitas regional. Namun, tantangan masih tetap ada dan peran diplomasi dan komunikasi yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan perdamaian jangka panjang di kawasan tersebut. Peran China sebagai fasilitator dalam mencapai gencatan senjata ini patut diapresiasi, menandakan pentingnya kerja sama regional dalam menyelesaikan konflik.