DPRD Kota Malang Dorong Perda Awasi Penyaluran Elpiji 3 Kg
DPRD Kota Malang mendorong pembuatan peraturan daerah (Perda) untuk mengawasi penyaluran elpiji 3 kg agar penindakan pelanggaran lebih efektif dan memberikan sanksi yang tepat.

Malang, 14 Februari 2024 - Pengawasan penyaluran elpiji 3 kilogram di Kota Malang perlu diperkuat dengan payung hukum yang lebih kokoh. Hal ini disampaikan Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji, yang menekankan perlunya peraturan daerah (Perda) sebagai instrumen pengawasan yang efektif.
Bayu menjelaskan, selama ini pengawasan masih menghadapi kendala karena kurangnya regulasi yang kuat, terutama dalam hal penerapan sanksi. "Regulasi untuk sanksi tidak tepat sasaran memang belum kuat. Kami akan highlight itu (perda)," tegasnya.
Perda sebagai Solusi Pengawasan Elpiji 3 Kg
Menurut Bayu, Perda dibutuhkan untuk memberikan landasan hukum yang jelas dalam melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran penyaluran elpiji 3 kg. Tanpa payung hukum yang kuat, upaya pengawasan pemerintah dinilai tidak akan maksimal. Keberadaan Perda ini akan memberikan kepastian hukum dan mempermudah proses penegakan aturan.
DPRD Kota Malang bahkan siap belajar dari daerah lain yang telah berhasil menerapkan Perda serupa untuk memastikan perda yang disusun efektif dan efisien. "Nanti kami belajar dari beberapa daerah (pembuatan perda pengawasan elpiji)," tambahnya.
Ketersediaan Elpiji 3 Kg Jelang Ramadhan
Terkait ketersediaan elpiji 3 kg menjelang Ramadhan, Bayu memastikan stok masih aman. Namun, ia mengakui bahwa kebutuhan elpiji biasanya meningkat selama bulan Ramadhan. "Stok untuk 2025 ini 34 metrik ton dan realitanya bisa meningkat 35 ribu metrik ton, artinya dengan kondisi setiap tahun naik empat persen di Ramadhan. Kami akan berkoordinasi dengan pemkot untuk ada penambahan," jelasnya.
DPRD Kota Malang berkomitmen untuk terus memantau ketersediaan dan harga elpiji 3 kg di pasaran. Bayu mencatat adanya perbedaan harga jual di luar pangkalan yang mencapai Rp22.000, sementara harga resmi di pangkalan adalah Rp18.000.
Distribusi Elpiji 3 Kg di Kota Malang
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menyatakan bahwa saat ini distribusi elpiji 3 kg di Kota Malang sudah berjalan lancar. Meskipun sebelumnya sempat terjadi kendala ketersediaan di beberapa pangkalan dan pengecer, kini situasi telah membaik. "Sampai hari ini sudah lancar, kalau kemarin sempat kosong di pangkalan dan di pengecer sempat sulit," ujarnya.
Kesimpulannya, DPRD Kota Malang melihat perlunya Perda untuk memperkuat pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran penyaluran elpiji 3 kg. Langkah ini diharapkan dapat memastikan penyaluran elpiji 3 kg berjalan lancar, tepat sasaran, dan sesuai dengan harga yang telah ditetapkan, khususnya menjelang bulan Ramadhan dan seterusnya. Koordinasi dengan pemerintah kota juga akan terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan elpiji mencukupi kebutuhan masyarakat.