DPRD Sulbar Belajar Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan dari Sulteng
Anggota DPRD Sulbar mengunjungi Sulteng untuk mempelajari teknologi pirolisis pengolahan sampah yang mampu mengubah sampah plastik menjadi BBM, guna meningkatkan pengelolaan sampah di Sulbar.

Mamuju, 1 Maret 2024 (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk mempelajari strategi pengelolaan sampah yang inovatif dan ramah lingkungan. Kunjungan ini difokuskan pada pengamatan teknologi pirolisis pengolahan sampah yang telah diterapkan di Sulteng.
Ketua DPRD Provinsi Sulbar, Amalia Fitri Aras, menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung mesin pengelolaan sampah berbasis teknologi pirolisis. Teknologi ini dinilai hemat biaya dan mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Kunjungan tersebut disambut baik oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulteng, Yopie M Patiro. Hal ini menandai komitmen kedua daerah dalam upaya bersama mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks.
Teknologi Pirolisis: Solusi Pengelolaan Sampah Inovatif
Teknologi pirolisis yang diterapkan di Sulteng terbukti mampu mengubah sampah plastik menjadi BBM. Ketua DPRD Sulbar menekankan manfaat teknologi ini bagi peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu atau nelayan yang membutuhkan BBM untuk aktivitas pencaharian mereka.
"Mesin pengelola sampah tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena mampu memanfaatkan BBM yang dihasilkan mesin tersebut, sebagai sumber ekonomi masyarakat," kata Amalia Fitri Aras.
Ia menambahkan bahwa BBM yang dihasilkan dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan.
Lebih lanjut, Amalia Fitri Aras juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah sampah. Hal ini meliputi upaya pengurangan sampah melalui pembatasan penggunaan plastik sekali pakai dan optimalisasi bank sampah.
Edukasi dan Kerjasama Antar Daerah
Edukasi kepada masyarakat juga dianggap krusial dalam keberhasilan program pengelolaan sampah. Partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan ini.
"Juga dibutuhkan edukasi kepada masyarakat, dalam pengelolaan sampah, agar masyarakat terus mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi masalah sampah," imbuhnya.
DPRD Sulbar berencana mendorong Pemprov Sulbar untuk mengadopsi strategi penanganan sampah yang diterapkan di Sulteng. Sasarannya adalah pengurangan sampah hingga 30 persen dan peningkatan pengelolaan sampah hingga 70 persen.
Kerjasama Antar Provinsi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Diharapkan akan terjalin kerjasama antara Pemprov Sulbar dan Pemprov Sulteng dalam pengelolaan sampah. Kerjasama ini akan difokuskan pada inovasi teknologi mesin dan strategi pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan permasalahan sampah di kedua provinsi dapat teratasi dengan lebih efektif dan efisien. Inovasi teknologi dan kolaborasi yang kuat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Ke depannya, diharapkan teknologi pirolisis dapat diimplementasikan di Sulbar untuk memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan bagi pengelolaan sampah di daerah tersebut. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.