Efisiensi Anggaran 2025: Pelayanan Pengadilan Terdampak, Sidang Keliling Terbatas
Efisiensi anggaran Mahkamah Agung (MA) tahun 2025 berdampak pada pelayanan pengadilan, termasuk pembatasan sidang keliling, meskipun gaji hakim tetap aman.
![Efisiensi Anggaran 2025: Pelayanan Pengadilan Terdampak, Sidang Keliling Terbatas](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/140438.131-efisiensi-anggaran-2025-pelayanan-pengadilan-terdampak-sidang-keliling-terbatas-1.jpg)
Jakarta, 12 Februari 2025 - Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Sugiyanto, mengonfirmasi dampak efisiensi anggaran tahun 2025 terhadap pelayanan pengadilan di Indonesia. Program-program penting, seperti sidang keliling, akan mengalami pembatasan signifikan.
Dalam wawancara usai rapat kerja Komisi III DPR RI, Sugiyanto menjelaskan bahwa efisiensi anggaran memaksa MA untuk mengurangi cakupan pelayanan di berbagai daerah. "Pelayanan di daerah tidak bisa maksimal," ujarnya, "karena anggaran yang dikurangi."
Dampak Efisiensi Anggaran terhadap MA
Meskipun demikian, Sugiyanto memastikan bahwa efisiensi anggaran tidak akan memengaruhi gaji dan tunjangan hakim. Namun, fasilitas pendukung lainnya, termasuk transportasi hakim, akan terdampak. Total anggaran MA yang diblokir mencapai Rp2.288.100.000.000 dari total pagu anggaran Rp12.684.119.652.000.
Rincian pemblokiran anggaran meliputi: Rp104.150.170.000 untuk blokir data dukung, Rp1.930.466.795.000 untuk blokir efisiensi, dan Rp253.483.035.000 untuk blokir perjalanan dinas. Pemblokiran ini berdampak besar pada operasional MA.
Pembatasan Pelayanan Pengadilan
Salah satu dampak paling terasa adalah pembatasan pelayanan sidang keliling. Bantuan transportasi hakim hanya cukup untuk enam bulan, dan perjalanan dinas luar negeri terpaksa dibatalkan. Sidang keliling di Pengadilan Negeri (PN), Pengadilan Agama, Mahkamah Syar'iyah, dan Pengadilan Militer juga akan sangat terbatas.
Sugiyanto menjelaskan, "Pelayanan terpadu sidang keliling... hanya cukup hingga enam bulan, dan pengadilan militer hanya cukup digelar satu kali dalam setahun." Efisiensi belanja barang mencapai Rp1.194.600.000.000, dan efisiensi belanja modal mencapai Rp1.093.500.000.000, keduanya bersumber dari rupiah murni.
Langkah-langkah Efisiensi MA
Menanggapi situasi ini, MA telah merencanakan sejumlah langkah efisiensi. Beberapa di antaranya adalah mengurangi kegiatan rapat di luar kantor, seminar, dan acara seremonial. Pengurangan juga akan dilakukan pada belanja bahan kantor, alat tulis kantor, perjalanan dinas untuk pembinaan dan monitoring, serta percetakan dan suvenir.
Pada tanggal 11 Februari 2025, realisasi anggaran MA baru mencapai Rp1.462.060.218.817 atau sekitar 11,53 persen dari total alokasi. Sisa anggaran sebesar 88,47 persen masih dalam proses pelaksanaan. Efisiensi anggaran ini menimbulkan tantangan bagi MA dalam memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.