Efisiensi Anggaran Logistik di Rutan Makassar Selama Ramadhan
Rutan Kelas I Makassar menerapkan efisiensi anggaran logistik Ramadhan 1446 H, tetap memberikan takjil dan sahur bagi WBP, serta program keagamaan.

Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Makassar, Sulawesi Selatan, menunjukkan komitmennya dalam efisiensi anggaran, khususnya dalam memenuhi kebutuhan logistik Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) selama bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah tahun 2025. Hal ini terlihat dari penyediaan takjil sederhana namun tetap bermakna bagi para WBP. Kepala Rutan Kelas I Makassar, Jayadikusumah, menjelaskan upaya tersebut dalam keterangannya di Makassar, Senin.
Pihak Rutan berupaya menghadirkan suasana berbuka puasa yang hangat dan penuh berkah bagi para WBP dengan menyajikan takjil, atau yang dikenal sebagai Pabbuka dalam bahasa Makassar. Pembagian takjil dilakukan setiap hari pukul 16.30 WITA oleh petugas dapur dan langsung diantar ke blok hunian dengan pengawasan ketat petugas. Sistem ini terbukti berjalan aman dan tertib.
Selain takjil, Rutan Makassar juga memastikan ketersediaan makanan sahur yang dibagikan pukul 02.00 WITA. Menu sahur telah ditentukan berdasarkan daftar menu 10 hari. Kepastian ketersediaan makanan dan terjaganya toleransi antarwarga binaan menjadi prioritas utama pengelola Rutan.
Suasana Ramadhan di Rutan Makassar
Meskipun berada di lingkungan rutan, upaya menciptakan suasana Ramadhan yang kondusif tetap dilakukan. Kepala Rutan Jayadikusumah menekankan, "Hari ini kita siapkan berbuka makanan kolak, mudah-mudahan warga binaan tetap bergembira di bulan Ramadan meski berada di dalam Rutan. Menu ini diharapkan bisa mengobati kerinduan suasana rumahnya." Hal ini menunjukkan kepedulian Rutan terhadap kondisi psikologis para WBP.
Untuk warga binaan non-muslim, Rutan Makassar menempatkan mereka dalam kamar terpisah di setiap blok agar tidak saling mengganggu dalam menjalankan ibadah masing-masing. Langkah ini menunjukkan komitmen Rutan dalam menghargai keragaman agama.
Selain penyediaan makanan, Rutan Makassar juga menyelenggarakan pesantren kilat bekerja sama dengan lembaga dakwah. Pesantren kilat ini fokus pada kajian fiqih Islam, termasuk tata cara wudu dan shalat, serta sesi tanya jawab seputar ajaran Islam. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keagamaan para WBP selama Ramadhan.
Ibadah Ramadhan di Rutan
Pelaksanaan ibadah shalat Tarawih di Masjid Nurul Iman Rutan Makassar dilakukan dengan sistem giliran mengingat keterbatasan ruang. Setiap malam, blok yang berbeda mendapat kesempatan shalat Tarawih di masjid, dilanjutkan dengan tadarus. Sementara itu, blok lainnya melaksanakan Tarawih di kamar masing-masing. Sistem ini diterapkan untuk menjamin ketertiban dan kenyamanan seluruh WBP.
Selain itu, Rutan Makassar juga tengah mempersiapkan usulan remisi khusus Idul Fitri 1446 H. Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Angga Satrya, menjelaskan syarat-syarat penerima remisi, yaitu telah divonis, menjalani minimal enam bulan masa pidana, dan berkelakuan baik. Hal ini menunjukkan adanya apresiasi terhadap perubahan perilaku para WBP selama menjalani masa tahanan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Rutan Kelas I Makassar berupaya menciptakan suasana Ramadhan yang penuh berkah dan kondusif bagi seluruh WBP, sekaligus menunjukkan komitmen dalam efisiensi anggaran tanpa mengurangi kualitas pelayanan dan pembinaan.