Erick Thohir: Proyek Prioritas BUMN Tetap Jalan Meski Ada Efisiensi Anggaran
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan proyek-proyek prioritas tetap berjalan meskipun pemerintah melakukan efisiensi anggaran, dengan mencari solusi kreatif untuk melanjutkan transformasi BUMN.
Jakarta, 10 Februari 2025 - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memberikan kepastian bahwa program-program prioritas Kementerian BUMN akan tetap berjalan. Hal ini disampaikannya meskipun pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran, bahkan pemotongan anggaran yang cukup signifikan.
Dalam pernyataan di Jakarta, Senin lalu, Erick Thohir menyampaikan, "Saya rasa dengan keterbatasan dana BUMN selama ini, saya nggak ngeluh, kita kerja keras saja maksudnya." Pernyataan ini menegaskan komitmennya untuk tetap melanjutkan berbagai proyek strategis, meskipun dengan anggaran yang lebih terbatas.
Efisiensi Anggaran dan Strategi BUMN
Erick Thohir mengakui adanya pengurangan anggaran yang diterima Kementerian BUMN. Namun, ia enggan merinci besaran pemotongan tersebut karena belum diputuskan secara final. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa Kementerian BUMN akan berupaya keras mencari solusi untuk tetap melanjutkan proyek-proyek yang telah berjalan. Optimisme tetap dipegang teguh, yakin bahwa kebijakan-kebijakan strategis BUMN dapat tetap berjalan sesuai rencana.
Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan, "Kita coba cari jalan gitu tanpa mengeluh, karena kita yang penting push bahwa kebijakannya jalan, transformasi BUMN-nya jalan." Hal ini menunjukkan pendekatan proaktif dan solutif yang diambil oleh Kementerian BUMN dalam menghadapi tantangan efisiensi anggaran.
Rincian Efisiensi Anggaran Kementerian Negara
Efisiensi anggaran ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025. Kementerian Keuangan telah menerbitkan surat bernomor S-37/MK.02/2025, yang memerintahkan seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) untuk melakukan efisiensi pada 16 pos belanja. Pemotongan anggaran ini cukup signifikan, dengan persentase pengurangan yang bervariasi untuk setiap pos belanja.
Beberapa pos belanja yang mengalami pemotongan signifikan antara lain alat tulis kantor (ATK) hingga 90 persen; kegiatan seremonial 56,9 persen; rapat, seminar, dan sejenisnya 45 persen; serta perjalanan dinas 53,9 persen. Pos belanja lainnya seperti kajian dan analisis, diklat dan bimtek, honorarium, percetakan dan suvenir, sewa gedung dan kendaraan, dan berbagai pos lainnya juga mengalami pemotongan yang cukup besar.
Komitmen Terhadap Transformasi BUMN
Meskipun menghadapi tantangan efisiensi anggaran, Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk melanjutkan transformasi BUMN. Ia dan timnya akan fokus pada strategi yang efektif dan efisien untuk memastikan proyek-proyek prioritas tetap berjalan. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong peningkatan kinerja dan daya saing BUMN di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
Langkah-langkah efisiensi yang diambil diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran negara dan mendorong BUMN untuk lebih inovatif dan produktif. Dengan demikian, BUMN dapat tetap berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional, meskipun dengan sumber daya yang lebih terbatas.
Ke depannya, akan menarik untuk melihat bagaimana Kementerian BUMN akan menerapkan strategi-strategi inovatif untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan, serta bagaimana dampak efisiensi anggaran ini terhadap kinerja BUMN secara keseluruhan. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran akan menjadi kunci keberhasilan upaya ini.