Menteri PU Pastikan Kualitas Proyek Tetap Terjaga Meski Anggaran Dipangkas
Meskipun anggaran Kementerian PU dipotong hingga 80 persen, Menteri PU Dody Hanggodo memastikan kualitas proyek tetap terjaga dan berkomitmen menyelesaikan target dengan anggaran yang ada.
![Menteri PU Pastikan Kualitas Proyek Tetap Terjaga Meski Anggaran Dipangkas](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230303.422-menteri-pu-pastikan-kualitas-proyek-tetap-terjaga-meski-anggaran-dipangkas-1.jpg)
Jakarta, 6 Februari 2025 - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, memberikan jaminan bahwa kualitas proyek-proyek infrastruktur tetap menjadi prioritas utama, meskipun kementeriannya mengalami pemotongan anggaran yang signifikan. Hal ini disampaikan usai Rapat Kerja/Rapat Dengar Pendapat (Raker/RDP) bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Pemotongan anggaran Kementerian PU untuk tahun 2025 mencapai angka yang cukup fantastis, yaitu 80 persen atau sekitar Rp81,38 triliun dari pagu anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp110,95 triliun. Akibatnya, anggaran Kementerian PU tahun ini hanya tersisa Rp29,57 triliun. Kondisi ini memaksa Menteri Dody untuk melakukan penyesuaian strategi dan pola kerja di kementeriannya.
Efisiensi Anggaran dan Strategi Kementerian PU
Menanggapi kekhawatiran akan dampak pemotongan anggaran terhadap proyek-proyek infrastruktur, Menteri Dody menegaskan bahwa tidak akan ada proyek yang mangkrak. "(Proyek) Mangkrak, sih, enggaklah. Kita memotong anggaran pun pastinya memperhatikan kualitas bangunannya juga," tegasnya. Ia menekankan komitmennya untuk menjaga kualitas meskipun dengan anggaran yang terbatas.
Pemotongan anggaran ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025. Meskipun efisiensi menjadi tantangan besar, Menteri Dody menyatakan sejauh ini belum menemukan kendala berarti dalam pelaksanaan proyek. Ia mengaku terbiasa bekerja secara maksimal dengan sumber daya yang ada. "Untuk kendala, sejauh ini, masih aman-aman saja. Saya adalah orang yang terbiasa mengerjakan sesuatu dengan apa yang saya punya, saya maksimalkan apa yang saya punya," ujarnya.
Menteri Dody menjelaskan bahwa ia akan berupaya menyelesaikan target-target yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan anggaran yang tersedia secara optimal. "Tapi, kalau sudah maksimal dan tuntutannya besar, ya, saya bilang kalau sudah maksimal dengan apa yang dikasih. (Kalau kurang) Saya akan bilang butuh tambahan," jelasnya. Ia menambahkan bahwa pihaknya ingin menunjukkan terlebih dahulu kemampuan menyelesaikan proyek dengan anggaran yang ada sebelum meminta tambahan.
Penyesuaian Program dan Prioritas
Kementerian PU juga tidak menutup kemungkinan akan melakukan penyesuaian kembali terhadap program-program yang diprioritaskan. "Dengan (anggaran) ini sudah disetujui, nanti bisa kita rekomposisi lagi, nanti mana yang bisa diutak-atik dan bisa support masyarakat luas," kata Menteri Dody. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan adaptasi Kementerian PU terhadap situasi anggaran yang baru.
Langkah-langkah efisiensi yang dilakukan Kementerian PU menunjukkan komitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat meskipun dengan keterbatasan anggaran. Prioritas tetap diberikan pada kualitas proyek dan penyelesaian target yang telah ditetapkan, dengan strategi pengelolaan anggaran yang lebih efektif dan efisien.
Ke depannya, akan menarik untuk melihat bagaimana Kementerian PU akan merekomposisi program dan mengelola anggaran yang ada agar tetap dapat memenuhi kebutuhan infrastruktur nasional. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan efisiensi ini.