Fakta Luas 391,67 Ha: Kolaborasi RHL Kalsel Inhutani Tingkatkan Kesejahteraan dan Lingkungan
Dinas Kehutanan Kalsel dan PT Inhutani jalin Kolaborasi RHL Kalsel Inhutani seluas 391,67 ha bersama KTH Tambak Sabalai, menciptakan model kemitraan lestari dan sejahtera.

Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Dishut Kalsel) bersama PT. Inhutani I telah menjalin kemitraan strategis dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Tambak Sabalai. Kolaborasi RHL Kalsel Inhutani ini berfokus pada rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) seluas 391,67 hektare. Lokasi program ini berada di areal kelola KTH Tambak Sabalai, tepatnya di Desa Sabuhur, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Kesepakatan ini merupakan langkah konkret dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Melalui program RHL ini, diharapkan terjadi peningkatan fungsi ekologis kawasan hutan yang signifikan. Selain itu, inisiatif ini juga bertujuan untuk membuka peluang ekonomi baru bagi anggota KTH Tambak Sabalai.
Pemanfaatan lahan dalam kerja sama ini meliputi berbagai kegiatan produktif dan berkelanjutan. KTH Tambak Sabalai akan mengembangkan penanaman mangrove, budidaya ikan dan udang berbasis silvofishery, serta pengembangan jasa lingkungan. Rencana ini menunjukkan komitmen terhadap praktik kehutanan yang terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat.
Sinergi untuk Kelestarian dan Kesejahteraan
Kepala Bidang Planologi dan Pengelolaan Hutan Dishut Kalsel, Beni Raharjo, menjelaskan bahwa kolaborasi RHL Kalsel Inhutani ini telah diatur dalam naskah kesepakatan kerja sama. Dokumen tersebut mengatur pemanfaatan lahan milik PT Inhutani Unit Pelaihari yang akan dikelola langsung oleh KTH Tambak Sabalai. Hal ini mencerminkan sinergi antara perusahaan pemegang izin hutan dengan masyarakat lokal.
Kerja sama ini merupakan bentuk nyata dari kemitraan yang bertujuan ganda, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan. Beni Raharjo menambahkan bahwa Dishut Kalsel telah menggelar rapat koordinasi intensif. Rapat tersebut membahas sekaligus merevisi kesepakatan kemitraan bersama KTH Tambak Sabalai dan PT. Inhutani I.
Dalam rapat tersebut, Dishut Kalsel bersama mitra dan pengurus KTH fokus pada penyempurnaan substansi kerja sama. Tujuannya adalah agar implementasi program ini lebih efektif dan memberikan dampak nyata di lapangan. Dokumen kerja sama juga telah mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak secara rinci, termasuk sistem bagi hasil (production sharing), kewajiban pajak, serta pelaporan rutin.
Implementasi dan Harapan Jangka Panjang
Dalam pelaksanaan kolaborasi RHL Kalsel Inhutani ini, PT. Inhutani I bertugas sebagai penyedia lahan dan pengawas kegiatan. Sementara itu, KTH Tambak Sabalai bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan teknis di lapangan. Pembagian peran yang jelas ini memastikan efisiensi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan program.
Rencana kegiatan juga mencakup pengembangan kelembagaan KTH, inisiatif wisata edukatif, serta budidaya kelapa hibrida sebagai alternatif pemanfaatan lahan. Diversifikasi kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan sumber pendapatan yang beragam bagi KTH. Selain itu, juga memberikan nilai tambah edukasi bagi pengunjung.
Dishut Kalsel sangat berharap agar kerja sama ini dapat menjadi model kemitraan yang sukses. Model ini diharapkan tidak hanya memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat kelembagaan KTH. Yang terpenting, kemitraan ini harus tetap menjaga fungsi ekologis kawasan hutan. Komitmen semua pihak sangat penting untuk menjalankan kesepakatan dengan penuh tanggung jawab dan keterbukaan demi keberlanjutan program ini. Rapat pembahasan kerja sama tersebut melibatkan pejabat eselon III dan IV Dishut Kalsel, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut, perwakilan manajemen PT. Inhutani I, serta pengurus KTH Tambak Sabalai.