Fakta Menarik: 14 Ribu Orang Berhasil Keluar, Jumlah Penduduk Miskin Aceh Turun Drastis di Maret 2025
BPS Aceh mencatat penurunan signifikan penduduk miskin Aceh sebanyak 14.264 orang pada Maret 2025. Apa saja faktor pendorong keberhasilan ini?

Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh melaporkan kabar baik terkait kondisi sosial ekonomi masyarakatnya. Pada Maret 2025, jumlah penduduk miskin di Aceh tercatat mengalami penurunan signifikan sebanyak 14.264 orang. Angka ini menunjukkan progres positif dalam upaya pengentasan kemiskinan di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
Data BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin berkurang dari 718,96 ribu orang pada September 2024 menjadi 704,69 ribu orang di Maret 2025. Penurunan ini menjadi indikator penting keberhasilan berbagai program dan kebijakan yang telah dijalankan pemerintah daerah.
Plt Kepala BPS Provinsi Aceh, Tasdik Ilhamudin, menjelaskan bahwa perbaikan ini tidak lepas dari membaiknya beberapa indikator makroekonomi. Faktor-faktor seperti inflasi tahunan, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan bantuan sosial menjadi pendorong utama di balik penurunan angka kemiskinan ini.
Faktor Pendorong Penurunan Kemiskinan
Penurunan jumlah penduduk miskin di Aceh pada Maret 2025 didorong oleh kombinasi beberapa faktor ekonomi dan sosial. Salah satu pendorong utamanya adalah terkendalinya inflasi tahunan pada Februari 2025, yang membantu menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan I 2025 juga menunjukkan tren positif, menciptakan lebih banyak peluang ekonomi bagi warga.
Tasdik Ilhamudin juga menyoroti peran penting pemerataan bantuan sosial yang semakin baik. Distribusi bantuan kini lebih tepat sasaran, dengan semakin banyak desil rendah yang menerima manfaat dan semakin sedikit desil atas yang turut menikmati. Kebijakan ini memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai kepada mereka yang paling membutuhkan, sehingga efektif dalam mengurangi beban ekonomi.
Peningkatan efektivitas penyaluran bantuan sosial ini merupakan langkah strategis dalam menanggulangi kemiskinan. Dengan memastikan bantuan menjangkau kantong-kantong kemiskinan, pemerintah Aceh menunjukkan komitmennya untuk mengurangi disparitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Tren Fluktuatif Namun Konsisten Menurun
Sejak tahun 2019 hingga Maret 2025, persentase penduduk miskin Aceh menunjukkan kecenderungan yang fluktuatif, namun konsisten mengalami penurunan sejak September 2022. Pada Maret 2025, persentase penduduk miskin mencapai 12,33 persen, turun 0,31 persen poin dibandingkan September 2024 yang sebesar 12,64 persen.
Penurunan ini tidak hanya terjadi di satu wilayah, melainkan merata di berbagai daerah. Di daerah perdesaan, persentase penduduk miskin mengalami penurunan konsisten sejak Maret 2023, mencapai 14,44 persen pada Maret 2025. Hal serupa juga terjadi di daerah perkotaan, di mana persentase penduduk miskin turun menjadi 8,54 persen pada Maret 2025, melanjutkan tren penurunan yang konsisten sejak Maret 2023.
Data ini mengindikasikan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan di Aceh telah menunjukkan hasil yang nyata, baik di wilayah urban maupun rural. Konsistensi penurunan ini menjadi cerminan dari efektivitas program-program yang telah diimplementasikan, menargetkan akar masalah kemiskinan di berbagai lapisan masyarakat.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Berkelanjutan
Plt Kepala BPS Provinsi Aceh, Tasdik Ilhamudin, menekankan bahwa persoalan kemiskinan tidak hanya sekadar jumlah atau persentase penduduk miskin. Lebih dari itu, penting untuk memperhatikan tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan itu sendiri. Hal ini berarti fokus tidak hanya pada pengurangan angka, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup mereka yang masih berada di bawah garis kemiskinan.
Salah satu upaya efektif untuk memperkecil jumlah penduduk miskin Aceh adalah dengan menghadirkan kebijakan yang menyentuh langsung terhadap penanggulangan kemiskinan. Kebijakan ini harus dirancang secara spesifik untuk mengatasi penyebab kemiskinan di tingkat lokal, seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja.
Dengan berbagai program yang menyentuh langsung kantong-kantong kemiskinan, Tasdik Ilhamudin meyakini bahwa jumlah masyarakat miskin di provinsi berpenduduk lebih dari lima juta jiwa ini akan terus berkurang di masa mendatang. Komitmen terhadap program yang terarah dan terukur menjadi kunci keberlanjutan upaya pengentasan kemiskinan di Aceh.