Fakta Menarik: Bagaimana Infrastruktur Gas Pertagas Mendorong Pertumbuhan Industri Nasional dan Ketahanan Energi?
Pertagas terus memperkuat Infrastruktur Gas Pertagas di Indonesia, menyalurkan jutaan MMSCF gas untuk kelistrikan, pupuk, dan industri strategis. Simak dampaknya bagi ekonomi nasional!

PT Pertamina Gas (Pertagas), sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, secara konsisten memperkuat ketahanan energi nasional. Perusahaan ini aktif mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan infrastruktur gas bumi yang vital. Upaya ini bertujuan memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri secara berkelanjutan.
Direktur Utama Pertagas, Indra P. Sembiring, menegaskan komitmen perusahaan dalam pengembangan industri nasional. Hal ini dilakukan melalui penyaluran gas ke berbagai kawasan ekonomi khusus di seluruh Indonesia. Langkah strategis ini sejalan dengan program pemerintah untuk hilirisasi industri.
Sepanjang tahun 2024, Pertagas telah menyalurkan gas bumi sebesar 560.523 juta Standar Kaki Kubik (MMSCF). Mayoritas pasokan ini dialokasikan untuk sektor kelistrikan, industri pupuk, dan sektor industri strategis nasional. Kontribusi ini krusial untuk menjaga stabilitas pasokan energi.
Peran Strategis Pertagas dalam Mendukung Industri Nasional
Pertagas tidak hanya menjaga pasokan energi, tetapi juga aktif mendukung program pemerintah. Ini termasuk mendorong hilirisasi industri untuk memperkuat perekonomian nasional. Perusahaan berkomitmen menjadi motor penggerak industri nasional.
Penyaluran gas bumi yang signifikan ini menunjukkan peran vital Pertagas. Gas disalurkan ke sektor kelistrikan, pupuk, dan berbagai industri strategis. Ini memastikan ketersediaan energi bagi sektor-sektor kunci.
Ketersediaan infrastruktur gas yang andal adalah kunci untuk mempercepat geliat industri nasional. Pertagas menyalurkan pasokan gas bumi ke berbagai kawasan industri dan sektor strategis. Hal ini mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Corporate Secretary Pertagas, Sulthani Adil Mangaturn, menambahkan bahwa perusahaan berperan aktif mewujudkan penyaluran energi yang andal. Ini memperkuat industri nasional, membuka lapangan kerja, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Pengembangan Infrastruktur Gas di Kawasan Ekonomi Khusus
Pertagas secara nyata mengelola dan mengembangkan infrastruktur untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia. Contohnya adalah di KEK Arun Lhokseumawe, di mana Pertagas mengoperasikan LNG Receiving and Regasification Terminal. Terminal ini memenuhi kebutuhan pembangkit listrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan industri lokal.
LNG yang diregasifikasi kemudian dialirkan melalui pipa transmisi Arun-Belawan-KIM-KEK. Pasokan gas ini disalurkan kepada PT PLN Belawan serta sektor industri di Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mengkei. Jaringan pipa ini memastikan distribusi gas yang efisien.
Selain itu, Pertagas juga menjadi tulang punggung pasokan gas untuk industri pupuk nasional. Ini mencakup pabrik di Sumatera Selatan (Pusri), Jawa Barat (Pupuk Kujang), Jawa Timur (Petrokimia Gresik/PKG), dan Kalimantan (Pupuk Kaltim/KT). Dukungan ini esensial bagi ketahanan pangan nasional.
Optimalisasi Pipa Gas Cirebon-Semarang untuk Industri Jawa
Di Pulau Jawa, Pertagas melaksanakan pengelolaan operasional Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem) milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pipa ini berperan vital dalam menyalurkan gas ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Kendal (KIK). Infrastruktur ini penting untuk pengembangan industri di Jawa Tengah.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 sangat besar. Di Kendal dan Batang, sekitar 40 industri diperkirakan dapat memanfaatkan pasokan gas ini. Hal ini menunjukkan potensi ekonomi yang signifikan.
Sebagai perusahaan midstream di sektor energi, Pertagas bertekad mengembangkan dan mengelola infrastruktur energi. Infrastruktur ini harus andal dan efisien dengan teknologi tepat guna. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan energi nasional dan global secara berkelanjutan.