Fakta Menarik: Mahasiswa FK UMM Beri Penyuluhan Gizi, Dukung Pencegahan Stunting Balita di Situbondo
Mahasiswa FK UMM aktif dalam program PMM di Situbondo, fokus pada penyuluhan gizi untuk Pencegahan Stunting Balita. Bagaimana kontribusi mereka di lapangan?

Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menunjukkan komitmennya dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Mereka aktif memberikan penyuluhan mengenai pemenuhan gizi balita di Situbondo, Jawa Timur. Inisiatif ini merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang berlangsung selama satu bulan penuh.
Kegiatan PMM ini secara spesifik berfokus pada pencegahan stunting, sebuah masalah gizi kronis yang menghambat tumbuh kembang anak. Melalui pendekatan langsung kepada masyarakat, mahasiswa berupaya membantu pemerintah daerah dalam menekan angka stunting di wilayah tersebut. Program ini menjadi bukti nyata kontribusi akademisi dalam pembangunan sosial.
Dosen Pembimbing Lapangan FK UMM, Ganjar Adhywirawan Sutarjo, menjelaskan bahwa PMM dirancang untuk mengaktualisasikan multidisiplin ilmu serta membangun komunikasi efektif dengan masyarakat. Mahasiswa diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup warga melalui pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan.
Peran Strategis PMM dalam Peningkatan Gizi Masyarakat
Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Fakultas Kedokteran UMM tidak sekadar kegiatan akademik biasa. Ini merupakan platform bagi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan medis mereka secara langsung di tengah masyarakat. Tujuannya adalah menciptakan solusi nyata terhadap isu-isu kesehatan yang ada, termasuk dalam bidang Pencegahan Stunting Balita.
Ganjar Adhywirawan Sutarjo menekankan pentingnya PMM sebagai sarana bagi mahasiswa untuk berkontribusi aktif. Mereka dilatih untuk menjadi agen perubahan yang mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan intervensi yang tepat. Peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan utama dari program ini.
Melalui PMM, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga mengasah kemampuan komunikasi dan adaptasi mereka. Interaksi langsung dengan berbagai lapisan masyarakat memperkaya pemahaman mereka tentang tantangan kesehatan di lapangan. Hal ini sejalan dengan visi universitas untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan berjiwa sosial.
Implementasi Lapangan di Posyandu Percontohan
Kegiatan PMM FK UMM dipusatkan di Posyandu Integritas Layanan Primer (ILP) Mangga V Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Situbondo. Posyandu ini dipilih karena statusnya sebagai percontohan yang melayani tidak hanya balita, tetapi juga lansia dan ibu hamil. Ini menunjukkan pendekatan holistik dalam pelayanan kesehatan primer.
Koordinator Kelompok PMM FK UMM, Afiah Putri Azizah, menyatakan bahwa Posyandu Mangga V diharapkan menjadi model bagi posyandu lain di masa depan. Keberhasilan program di lokasi ini akan menjadi pijakan untuk replikasi di area lain. Ini adalah langkah konkret dalam upaya Pencegahan Stunting Balita secara lebih luas.
Afiah juga berbagi pengalaman mengenai tantangan yang dihadapi saat berinteraksi langsung dengan masyarakat. Berbeda dengan praktik di laboratorium, menghadapi balita yang menangis atau ibu hamil yang memiliki kekhawatiran memerlukan kemampuan adaptasi dan empati. Pengalaman ini membentuk mahasiswa menjadi tenaga medis yang lebih peka dan terampil.
Edukasi Gizi Melalui Pendekatan Door-to-Door
Selain kegiatan di Posyandu, mahasiswa PMM FK UMM juga aktif melakukan penyuluhan gizi dari rumah ke rumah. Pendekatan personal ini memungkinkan mereka untuk menjangkau keluarga yang mungkin tidak selalu datang ke Posyandu. Sosialisasi langsung ini sangat efektif dalam menyampaikan informasi penting tentang makanan bergizi bagi balita.
Afiah Putri Azizah menjelaskan bahwa timnya secara proaktif mendatangi warga untuk memberikan edukasi. Ini termasuk menjelaskan jenis-jenis makanan yang mendukung tumbuh kembang optimal dan cara pengolahannya. Upaya ini merupakan bagian integral dari strategi Pencegahan Stunting Balita yang komprehensif.
Lima mahasiswa kedokteran yang terlibat dalam program ini adalah Afiah Putri Azizah, Milhah Saffanah Azza, Raisa Azalia Rizkyanti, Rahmad Fadillah, dan Reno Bryant Sjannutama Harmaputra. Kolaborasi tim ini memastikan bahwa informasi gizi yang akurat dan mudah dipahami dapat tersebar luas di komunitas.