Fakta Mengejutkan: 80 Anak Tak Mampu di Rejang Lebong Daftar Sekolah Rakyat, Ada yang Belum Bisa Baca di Usia 16 Tahun
Program Sekolah Rakyat di Rejang Lebong menarik perhatian 80 anak dari keluarga prasejahtera, termasuk remaja 16 tahun yang belum bisa membaca.

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, membuka program Sekolah Rakyat yang disambut antusias oleh masyarakat. Hingga saat ini, sebanyak 80 anak dari keluarga tidak mampu telah mendaftarkan diri untuk mengikuti program pendidikan ini. Anak-anak yang mendaftar berusia antara 7 hingga 17 tahun, menunjukkan tingginya kebutuhan akan akses pendidikan di wilayah tersebut.
Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Rejang Lebong, Firdaus, mengungkapkan bahwa jumlah pendaftar diharapkan terus bertambah. Target kuota yang dibutuhkan untuk program ini adalah 200 siswa. Inisiatif Sekolah Rakyat ini menjadi harapan baru bagi anak-anak yang selama ini kesulitan mendapatkan pendidikan formal.
Program ini menyasar anak-anak yang putus sekolah atau belum memiliki kemampuan dasar membaca dan menulis. Sebuah fakta mengejutkan terungkap, dari 80 pendaftar, terdapat satu orang anak berusia 16 tahun yang belum bisa membaca dan menulis. Hal ini menggarisbawahi urgensi program Sekolah Rakyat dalam mengatasi kesenjangan pendidikan di Rejang Lebong.
Target dan Kriteria Peserta Sekolah Rakyat
Penerimaan siswa baru Sekolah Rakyat ini mencakup jenjang pendidikan setara SD dan SMP. Sasaran utama program ini adalah anak-anak berusia 7 hingga 18 tahun. Kriteria penting lainnya adalah berasal dari keluarga prasejahtera desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial.
Pendataan calon siswa dilakukan secara cermat oleh tenaga pendamping sosial PKH di 15 kecamatan di Rejang Lebong. Upaya ini memastikan bahwa program dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan. Sebagian besar peserta yang mendaftar program Sekolah Rakyat ini berusia 12 hingga 17 tahun, menunjukkan fokus pada remaja yang mungkin terlewat dari sistem pendidikan formal.
Plt Kepala Dinas Sosial Rejang Lebong, Lince Malini, sebelumnya telah menyatakan bahwa pihaknya tengah aktif melakukan pendataan. Kerjasama dengan pendamping PKH ini krusial untuk mengidentifikasi dan mengajak anak-anak yang memenuhi kriteria. Program ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik melalui pendidikan.
Progres dan Lokasi Pelaksanaan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar (KBM) program Sekolah Rakyat di Kabupaten Rejang Lebong dijadwalkan akan dimulai pada akhir September mendatang. Untuk sementara waktu, KBM akan dilaksanakan di gedung BLKM Dinkes Rejang Lebong. Lokasi ini dipilih untuk memulai kegiatan tanpa menunggu pembangunan fasilitas permanen.
Pelaksanaan KBM di gedung BLKM Dinkes Rejang Lebong bersifat sementara. Pemerintah pusat telah merencanakan pembangunan gedung permanen untuk Sekolah Rakyat ini. Lokasi pembangunan gedung tetap tersebut berada di Desa Tebat Tenong Luar, Kecamatan Bermani Ulu Raya, di atas lahan seluas 5 hektare. Pembangunan ini menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap keberlanjutan program.
Firdaus menambahkan bahwa jumlah pendaftar terbanyak berasal dari Kecamatan Curup Utara dan Bermani Ulu. Namun, ada beberapa kecamatan yang belum memiliki pendaftar, seperti Sindang Beliti Ulu (SBU), Sindang Dataran, dan Sindang Kelingi. Hal ini menjadi perhatian untuk upaya sosialisasi lebih lanjut.
Imbauan dan Harapan untuk Pemerataan Pendidikan
Masyarakat tidak mampu yang memiliki anak putus sekolah di tiga kecamatan yang belum ada pendaftar diimbau untuk memanfaatkan kesempatan ini. Program Sekolah Rakyat menawarkan pendidikan yang layak sebagai bekal penting di kemudian hari. Akses pendidikan adalah hak setiap anak, dan program ini berupaya mewujudkannya.
Pemerintah daerah dan pendamping PKH terus berupaya menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan. Sosialisasi dan pendampingan aktif dilakukan untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal. Pendidikan dasar yang kuat akan membuka banyak pintu bagi masa depan mereka.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam mengatasi masalah putus sekolah dan buta huruf di kalangan anak-anak prasejahtera. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan kuota 200 siswa dapat terpenuhi. Keberhasilan program ini akan menjadi indikator positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Rejang Lebong.