Sekolah Rakyat Temanggung: 129 Anak Mendaftar, 100 Siswa Beruntung Belajar Gratis
Sebanyak 129 anak mendaftar di Sekolah Rakyat gratis di Temanggung, Jawa Tengah, namun hanya 100 siswa yang diterima berkat program pemerintah untuk anak keluarga kurang mampu.

Sekolah Rakyat gratis di Temanggung, Jawa Tengah, telah menarik minat 129 anak yang mendaftar hingga periode pendaftaran ditutup pada 30 April 2025. Program ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah Indonesia, Sekolah Rakyat, yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Namun, hanya 100 siswa yang akan diterima di sekolah yang berlokasi di Pusat Terpadu Kartini ini.
Dewi Suhartini, kepala Pusat Terpadu Kartini Kementerian Sosial yang menyediakan lokasi untuk operasional Sekolah Rakyat, menjelaskan bahwa awalnya sekolah hanya direncanakan untuk menerima 50 siswa. "Namun, Bapak Presiden (Prabowo Subianto) memerintahkan agar jumlahnya digandakan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menerima 100 siswa tahun ini," ujarnya di Temanggung, Minggu lalu. Keputusan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.
Fasilitas yang memadai telah disiapkan untuk menampung 100 siswa tersebut. Pusat Terpadu Kartini telah memastikan kesiapan sarana dan prasarana, termasuk ruang kelas dan asrama. "Penilaian kami menunjukkan bahwa sekolah memiliki kapasitas untuk menampung 100 siswa," kata Suhartini. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyediakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif bagi para siswa.
Fasilitas Lengkap Sekolah Rakyat Temanggung
Sekolah Rakyat di Temanggung tidak hanya menyediakan fasilitas dasar. Sekolah ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang pembelajaran, seperti laboratorium sains, perpustakaan, ruang komputer, ruang belajar bahasa, dan ruang untuk kegiatan ekstrakurikuler. Keberadaan fasilitas-fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka.
Selain fasilitas pembelajaran, sekolah juga menyediakan berbagai fasilitas penunjang lainnya, seperti lapangan tenis multifungsi, lapangan futsal, area upacara, ruang makan terpisah untuk siswa putra dan putri, serta kamar mandi. Fasilitas-fasilitas ini menunjukkan komitmen sekolah untuk memberikan lingkungan belajar yang nyaman dan lengkap bagi para siswa.
Proses seleksi siswa masih berlangsung, termasuk pemeriksaan kesehatan. "Kami bermaksud untuk mendorong semua siswa untuk terlibat dalam kegiatan yang sesuai dengan minat mereka. Proses seleksi, yang meliputi pemeriksaan kesehatan, masih berlangsung," jelas Suhartini. Hal ini menunjukan bahwa sekolah berkomitmen untuk memilih siswa yang tepat dan memastikan kesehatan mereka.
Transparansi dan Partisipasi Masyarakat
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, dalam kunjungannya ke lokasi sekolah memastikan bahwa proses penerimaan siswa bebas dari nepotisme. Beliau menegaskan bahwa proses penerimaan siswa diawasi oleh berbagai pihak, termasuk operator sekolah, pemerintah daerah, Badan Pusat Statistik (BPS), dan petugas yang terlibat dalam Program Keluarga Harapan (PKH).
Masyarakat juga dilibatkan untuk memastikan bahwa hanya anak-anak dari keluarga miskin atau sangat miskin yang diterima. "Saya mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi agar hanya anak-anak dari keluarga miskin atau sangat miskin yang diterima di sekolah ini," ajak Yusuf. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk memastikan tercapainya tujuan program Sekolah Rakyat ini.
Dengan fasilitas yang lengkap dan proses seleksi yang transparan, Sekolah Rakyat di Temanggung diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu di daerah tersebut. Komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.