Fantastis! Panen Padi Banjarbaru Capai 5,7 Ton per Hektare, Bukti Ketahanan Pangan Kota
Kelompok Tani Bumi Makmur di Banjarbaru sukses panen padi varietas Siam Madu hingga 5,7 ton/hektare, menunjukkan potensi pertanian di perkotaan dan ketahanan pangan Banjarbaru.

Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, melalui Kelompok Tani Bumi Makmur di Kelurahan Sungai Ulin, baru-baru ini menggelar syukuran panen padi yang menghasilkan produktivitas luar biasa. Kegiatan ini menjadi sorotan karena berhasil memanen padi varietas Siam Madu mencapai 5,7 ton per hektare. Panen ini dilaksanakan di lahan seluas 0,25 hektare milik kelompok tani tersebut, menunjukkan efisiensi pemanfaatan lahan di perkotaan.
Acara syukuran panen padi ini merupakan wujud rasa syukur atas hasil melimpah yang dicapai oleh para petani. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Kelompok Tani Bumi Makmur, tetapi juga menjadi indikator positif bagi ketahanan pangan di wilayah Banjarbaru. Produktivitas yang tinggi ini membuktikan bahwa pertanian di tengah keterbatasan lahan perkotaan tetap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pasokan pangan lokal.
Kehadiran berbagai pihak, termasuk Anggota DPRD Kota Banjarbaru Nurkhalis Anshari dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru Abu Yazid Bustami, menandai pentingnya acara ini. Mereka turut mengapresiasi jerih payah petani yang mampu beradaptasi dan berinovasi. Panen ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi dan merencanakan pengembangan sektor pertanian di Banjarbaru ke depannya.
Produktivitas Padi Siam Madu yang Mengesankan
Panen padi varietas Siam Madu oleh Kelompok Tani Bumi Makmur di Sungai Ulin, Banjarbaru, mencatat angka produktivitas yang sangat mengesankan, yaitu 5,7 ton per hektare. Angka ini jauh melampaui rata-rata produktivitas padi nasional, menunjukkan potensi besar lahan pertanian di Banjarbaru meskipun dengan luasan yang terbatas. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan strategi budidaya yang diterapkan oleh para petani.
Varietas Siam Madu dikenal memiliki karakteristik yang cocok untuk kondisi lahan di Banjarbaru, sehingga mampu memberikan hasil optimal. Produktivitas tinggi ini menjadi bukti nyata bahwa dengan pemilihan varietas yang tepat dan pengelolaan yang baik, lahan sempit pun dapat menghasilkan panen melimpah. Ini juga menjadi inspirasi bagi kelompok tani lain untuk terus berinovasi dalam meningkatkan hasil pertanian mereka.
Mendorong Pertanian Terpadu untuk Kesejahteraan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru, Abu Yazid Bustami, menyatakan harapannya agar sektor pertanian di Banjarbaru dapat terus dikembangkan secara terpadu. Menurutnya, optimalisasi lahan terbatas dapat dilakukan dengan mengintegrasikan berbagai kegiatan pertanian. Konsep pertanian terpadu ini mencakup tidak hanya penanaman padi, tetapi juga pemeliharaan ternak seperti bebek, yang dapat dilakukan secara bersamaan.
Visi pengembangan pertanian terpadu ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan memadukan berbagai jenis usaha, petani dapat memperoleh pendapatan tambahan dan memanfaatkan sumber daya secara maksimal. Abu Yazid menekankan bahwa panen ini adalah bukti ketangguhan petani dalam memanfaatkan lahan secara optimal, sekaligus menunjukkan bahwa pertanian di kawasan perkotaan dapat menjadi sumber kesejahteraan yang merata.
Lebih lanjut, hasil panen yang sukses ini merupakan bagian nyata dari upaya mewujudkan visi dan misi Banjarbaru Elok, Maju, Adil, dan Sejahtera (EMAS). Khususnya dalam menciptakan kesejahteraan yang merata bagi warga melalui ketahanan dan kemandirian pangan. Inisiatif seperti ini diharapkan dapat terus didukung untuk memperkuat sektor pertanian kota.
Dukungan Legislatif untuk Petani Banjarbaru
Anggota DPRD Kota Banjarbaru, Nurkhalis Anshari, menyampaikan apresiasinya yang tinggi terhadap semangat dan produktivitas para petani. Meskipun dihadapkan pada keterbatasan lahan dan anggaran, para petani tetap mampu menghasilkan panen yang melimpah. Nurkhalis menegaskan komitmen DPRD untuk memastikan anggaran APBD Kota Banjarbaru lebih berpihak kepada masyarakat, khususnya para petani.
Dukungan legislatif ini sangat krusial untuk keberlanjutan sektor pertanian di Banjarbaru. Dengan alokasi anggaran yang memadai, petani dapat memperoleh akses terhadap teknologi, bibit unggul, dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas. Nurkhalis berharap, ke depan, anggaran pertanian dapat lebih ditingkatkan untuk mendukung upaya para petani dalam mencapai kemandirian pangan dan kesejahteraan.
Kehadiran dan dukungan dari perwakilan rakyat ini juga menjadi motivasi bagi petani untuk terus berinovasi dan berkarya. Kolaborasi antara pemerintah daerah, legislatif, dan kelompok tani diharapkan dapat menciptakan ekosistem pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan di Banjarbaru.