Produksi Padi Bogor Capai 6,75 Ton/Hektare, Cukupkah untuk Penuhi Kebutuhan 5,7 Juta Jiwa?
Kabupaten Bogor berhasil meningkatkan produksi padi hingga 6,75 ton per hektare, namun masih perlu upaya lebih untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya yang mencapai 5,7 juta jiwa.

Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 7 April 2024 - Kabupaten Bogor berhasil meningkatkan produktivitas padi. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengumumkan bahwa rata-rata produksi padi di wilayahnya telah mencapai 6,75 ton per hektare. Capaian ini melampaui rata-rata nasional dan menjadi momentum penting dalam upaya pemerintah pusat untuk menjaga ketahanan pangan.
Panen raya padi serentak di 14 provinsi, yang di Kabupaten Bogor berlokasi di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, menjadi bukti nyata peningkatan tersebut. Di Desa Singasari sendiri, panen raya dilakukan di lahan seluas 25 hektare, sementara total lahan panen di Kabupaten Bogor mencapai 39 ribu hektare. Keberhasilan ini tak lepas dari kerja sama Pemerintah Kabupaten Bogor, TNI, dan Polri dalam memaksimalkan lahan pertanian.
Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian. Hal ini terlihat dari rencana untuk mengembalikan lahan-lahan tidak produktif menjadi lahan pertanian guna mendukung program ketahanan pangan nasional. Bupati Rudy Susmanto bahkan berencana melakukan perbaikan sektor pertanian pada APBD tahun anggaran 2025 untuk mengoptimalkan program ketahanan pangan.
Peningkatan Produksi dan Tantangan Ketahanan Pangan
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Entis Sutisna, menjelaskan peningkatan produksi padi ini signifikan. Produksi meningkat dari 6,3 ton per hektare pada tahun sebelumnya menjadi 6,75 ton per hektare saat ini. Peningkatan ini, menurut Entis, disebabkan oleh penggunaan teknologi pertanian yang lebih modern, seperti penggunaan traktor dan pupuk yang lebih efektif.
Meskipun terjadi peningkatan produksi, luas lahan juga mengalami peningkatan dari 78.000 hektare menjadi 86.000 hektare. Hal ini menunjukkan upaya intensifikasi pertanian yang berhasil di Kabupaten Bogor. Pemerintah Kabupaten Bogor terus berupaya untuk menambah lahan produktif guna meningkatkan produksi padi.
Namun, tantangan masih ada. Produksi padi di Kabupaten Bogor saat ini baru mampu memenuhi sekitar 40 persen kebutuhan masyarakat Kabupaten Bogor yang berjumlah 5,7 juta jiwa. "Untuk Kabupaten Bogor kita baru mampu mencukupi 40 persen dari hasil kita, jadi insya Allah akan dimaksimalkan sampai 60 persen," ujar Entis Sutisna.
Strategi Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor
Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan. TNI fokus pada peningkatan produksi padi, sementara Polri fokus pada ketahanan jagung. Selain itu, pemerintah juga akan mengoptimalkan bantuan pertanian pada tahun 2025, baik untuk lahan persawahan maupun perkebunan.
Bupati Rudy Susmanto menekankan pentingnya kolaborasi dalam mencapai ketahanan pangan. "Hasil panen rata-rata 6,75 ton per hektare, berarti sudah di atas rata-rata panen nasional. Jadi ini merupakan momentum kita bersama, mendukung program pemerintah pusat yaitu ketahanan pangan," kata Rudy.
Upaya untuk meningkatkan produksi padi di Kabupaten Bogor terus dilakukan. Dengan optimalisasi lahan, teknologi pertanian, dan dukungan pemerintah, diharapkan ketahanan pangan di Kabupaten Bogor dapat semakin terjamin.
Meskipun telah terjadi peningkatan signifikan, masih diperlukan upaya lebih untuk mencapai swasembada pangan di Kabupaten Bogor. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan produksi padi dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya.