Gempa Bumi Guncang Konsel hingga Kendari, BMKG Pastikan Akibat Aktivitas Sesar Aktif
BMKG Kendari melaporkan gempa bumi magnitudo 2,9 di Konsel, Sultra, akibat aktivitas sesar aktif, dirasakan hingga Kendari, namun tak berpotensi tsunami.

Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 2,9 mengguncang Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu sore pukul 15.49 WITA. Gempa yang berpusat di darat, 1 kilometer Barat Laut Kecamatan Landono, Konsel, pada kedalaman 5 kilometer ini, dirasakan hingga ke Konawe dan Kota Kendari. BMKG Kendari memastikan penyebabnya adalah aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari, Rudin, menjelaskan bahwa lokasi gempa berada pada koordinat 4.05 Lintang Selatan (LS), 122.29 Bujur Timur (BT). Ia menekankan bahwa gempa bumi dangkal ini disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di daerah tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh, gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Meskipun kekuatannya relatif kecil, guncangan gempa dirasakan di beberapa wilayah. Di Kota Kendari, intensitas gempa mencapai II-III MMI, di mana getaran terasa nyata di dalam rumah, seperti ada truk yang lewat. Sementara di Kabupaten Konawe, intensitasnya II MMI, dengan getaran yang dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda yang tergantung bergoyang.
Analisis BMKG Terhadap Gempa Bumi di Konsel
BMKG Kendari melakukan analisis menyeluruh terhadap gempa bumi yang terjadi. Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di wilayah Konsel. Kedalaman hiposenter yang relatif dangkal menjadi faktor penyebab guncangan terasa hingga ke wilayah sekitar, termasuk Kendari.
Rudin menambahkan bahwa hingga pukul 16.04 WITA, belum terdeteksi adanya aktivitas gempa bumi susulan. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat di wilayah terdampak. Meskipun demikian, BMKG tetap memantau perkembangan situasi secara ketat.
Meskipun gempa tidak menimbulkan kerusakan signifikan, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Penting untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga tidak menimbulkan keresahan yang lebih luas.
Dampak Gempa dan Imbauan Kepada Masyarakat
Beruntung, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau infrastruktur akibat gempa bumi tersebut. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kekuatan gempa yang relatif kecil dan kedalaman hiposenter yang tidak terlalu dalam. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan.
BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan, meskipun hingga saat ini belum terdeteksi. Masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan menghindari penyebaran berita hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan.
Peristiwa ini sekali lagi mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat di daerah rawan gempa bumi disarankan untuk selalu mempersiapkan diri dan mengetahui langkah-langkah evakuasi yang tepat jika terjadi gempa bumi.
Informasi lebih lanjut mengenai aktivitas seismik di wilayah Sulawesi Tenggara dapat diakses melalui website resmi BMKG.
Kesimpulannya, gempa bumi di Konsel merupakan pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan bencana dan perlunya mengacu pada sumber informasi resmi.