Gempa M 3,4 Guncang Konsel, Sultra: BMKG Pastikan Akibat Aktivitas Sesar Pelosika
BMKG Kendari memastikan gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,4 di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, disebabkan aktivitas sesar Pelosika dan tidak berpotensi tsunami.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 3,4 mengguncang Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (4/5) pukul 10.25 WITA. Getarannya bahkan terasa hingga Kota Kendari. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan penyebabnya adalah aktivitas sesar Pelosika di wilayah barat laut Kecamatan Landono. Tidak ada laporan kerusakan maupun potensi tsunami akibat gempa ini.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari, Rudin, menjelaskan pusat gempa berada pada koordinat 4.06 Lintang Selatan (LS), 122.29 Bujur Timur (BT), tepatnya di darat, 1 kilometer barat laut Landono, pada kedalaman 5 kilometer. "Wilayah Barat Laut Landono, Konawe Selatan diguncang gempa bumi M3,4," ungkap Rudin. Karena kedalaman dan lokasi episenternya, BMKG mengklasifikasikan gempa ini sebagai gempa bumi dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas sesar Pelosika.
Getaran gempa dirasakan di Konsel dan Kendari dengan intensitas III MMI. Skala ini berarti getaran dirasakan nyata di dalam rumah, seakan-akan ada truk yang berlalu. "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," tegas Rudin. BMKG juga memastikan, berdasarkan hasil permodelan, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Analisis BMKG dan Imbauan Kepada Masyarakat
BMKG Kendari telah melakukan analisis menyeluruh terhadap gempa bumi M 3,4 di Konsel. Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi tektonik dangkal akibat aktivitas sesar Pelosika. Lokasi episenter dan kedalaman hiposenter menjadi faktor penentu dalam klasifikasi jenis gempa ini. BMKG juga memantau kemungkinan adanya gempa susulan.
Hingga pukul 10.50 WITA, belum terdeteksi adanya aktivitas gempa bumi susulan. Namun, BMKG tetap melakukan pemantauan secara intensif untuk mengantisipasi potensi gempa susulan. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat di wilayah terdampak.
BMKG menekankan pentingnya masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Informasi yang beredar harus divalidasi kebenarannya. "Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disiarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," imbau Rudin. Masyarakat diimbau untuk waspada dan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Informasi yang disampaikan oleh BMKG ini sangat penting untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang penyebab dan dampak gempa bumi. Dengan memahami informasi ini, masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana alam di masa mendatang.
Dampak Gempa dan Kesiapsiagaan
Meskipun gempa bumi M 3,4 di Konsel tidak menimbulkan kerusakan signifikan, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam. Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi secara pasti, sehingga kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam meminimalisir dampak negatif.
Masyarakat diimbau untuk selalu memperbarui informasi terkini dari BMKG melalui kanal-kanal resmi. Penting juga untuk memahami langkah-langkah evakuasi dan pertolongan pertama pada saat terjadi gempa bumi. Kesiapsiagaan ini tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga untuk seluruh komunitas.
Dengan informasi yang akurat dan kesiapsiagaan yang memadai, masyarakat dapat mengurangi risiko kerugian dan meminimalisir dampak negatif dari bencana alam seperti gempa bumi. Kerjasama antara masyarakat dan instansi terkait, seperti BMKG, sangat penting dalam menghadapi dan mengatasi bencana alam.
Kesimpulannya, gempa bumi di Konsel merupakan pengingat penting bagi kita semua untuk selalu waspada dan siap menghadapi potensi bencana alam. Informasi resmi dari BMKG sangat penting untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat dan menimbulkan kepanikan.