Generasi Muda: Kunci Transisi Energi Berkelanjutan Indonesia
Staf Ahli Menteri ESDM menekankan peran generasi muda sebagai kunci keberhasilan transisi energi Indonesia menuju energi baru terbarukan (EBT) yang berkelanjutan dan seimbang secara ekonomi dan lingkungan.
![Generasi Muda: Kunci Transisi Energi Berkelanjutan Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230251.303-generasi-muda-kunci-transisi-energi-berkelanjutan-indonesia-1.jpg)
Generasi Muda sebagai Kunci Transisi Energi Berkelanjutan di Indonesia
Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Lana Saria, baru-baru ini menyatakan bahwa generasi muda memegang peran kunci dalam membentuk kebijakan energi masa depan Indonesia. Pernyataan ini disampaikan di tengah upaya pemerintah untuk bertransisi menuju energi baru terbarukan (EBT) sambil tetap memenuhi kebutuhan energi nasional yang terus meningkat. Hal ini menjadi sorotan penting mengingat tantangan global dalam menghadapi perubahan iklim dan perlunya solusi energi yang berkelanjutan.
Capaian dan Target Transisi Energi
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan EBT. Total kapasitas terpasang pembangkit EBT pada tahun 2024 mencapai 15 Gigawatt (GW), atau 15 persen dari total kapasitas pembangkit sebesar 101 GW. Target yang lebih ambisius dicanangkan untuk periode 2025-2034, dengan rencana penambahan 71 GW pembangkit, di mana 72 persennya berasal dari EBT dan energy storage. Ini menunjukkan komitmen besar pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Selain pengembangan EBT, pemerintah juga fokus pada peningkatan penggunaan biodiesel. Produksi biodiesel pada tahun 2024 mencapai 13,15 juta KL untuk program B35, yang berhasil menghemat devisa sebesar 9,33 miliar dolar AS atau sekitar Rp147,5 triliun. Program ini akan ditingkatkan menjadi B40 mulai tahun 2025, menunjukkan komitmen lebih lanjut dalam mengurangi impor bahan bakar minyak dan mengurangi emisi karbon.
Peran Generasi Muda dalam Debat Energi
Untuk mendorong pemahaman dan partisipasi generasi muda dalam isu energi, Kementerian ESDM mendukung penyelenggaraan lomba debat energi antar mahasiswa. Lomba ini bertujuan untuk mengasah kemampuan argumentasi dan pemahaman peserta tentang isu-isu energi yang kompleks, sekaligus mendorong lahirnya ide-ide inovatif untuk mendukung transisi energi. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk melibatkan generasi muda secara aktif dalam proses pengambilan keputusan terkait kebijakan energi.
Dalam lomba debat tersebut, Tim Pertamina dari Universitas Pertamina keluar sebagai juara, mengungguli tim-tim dari perguruan tinggi ternama lainnya. Keenam tema yang dibahas dalam debat mencakup isu-isu krusial seperti penggunaan energi fosil di era transisi energi, peran perbankan dalam membiayai pengembangan green energy, peran sumber daya manusia, kebijakan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi, pengembangan energi baru terbarukan, serta hilirisasi. Hal ini menunjukkan kompleksitas tantangan yang dihadapi dan perlunya solusi terintegrasi.
Kesimpulan: Kolaborasi untuk Masa Depan Energi
Partisipasi aktif generasi muda sangat penting dalam keberhasilan transisi energi di Indonesia. Dengan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu energi dan kemampuan untuk berinovasi, generasi muda dapat berkontribusi dalam menciptakan kebijakan energi yang lebih baik, berkelanjutan, dan seimbang antara kebutuhan ekonomi dan tanggung jawab lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, industri, dan generasi muda sangat krusial untuk mencapai target transisi energi dan membangun masa depan energi yang lebih cerah bagi Indonesia.
Keberhasilan program transisi energi tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda sebagai penerus bangsa. Oleh karena itu, peningkatan literasi energi dan pemahaman tentang pentingnya energi berkelanjutan perlu terus digalakkan.